JURNALTODAY.CO, SAMARINDA– Mendapat informasi terkait adanya sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Samarinda yang melakukan kebijakan pembelian kalender kepada para siswa mendapat kritik keras dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.
Sani sapaan akrabnya mengatakan, seharusnya sektor bisnis tidak boleh mencampuri tiga ruang penting dalam kehidupan manusia, yakni pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
“Kita sudah pahami bersama manusia tidak lepas dari kata bisnis, tapi kita minta bisnis jangan memasuki tiga ruang yaitu pendidikan, kesehatan jangan sampai RS jadi bisnis kemudian keagamaan,” ujar Sani, (2/2/2024).
Sani melanjutkan, pada saat ini siswa mestinya hanya berfokus untuk menjadapatkan pengajaran yang baik dari sekolah bukan malah dijadikan sebagai konsumen.
“Terkait bisnis memasuki ruang pendidikan saya tidak setuju kalau mau buat seperti itu jual ke orang tua langsung jangan ke siswanya karena siswa tugasnya belajar bukan posisinya sebagai konsumen,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda itu juga mengingatkan bahwa yang seharusnya diterima oleh siswa adalah ilmu, perhatian, dan pembinaan, bukan kewajiban membeli produk tertentu.
“Yang siswa boleh terima yaitu ilmu, perhatian, dan pembinaan,” tegas Sani (ADV)