Jurnaltoday.co – DPMD Kukar lakukan penerapan pendekatan jemput bola sebagai upaya memastikan kolaborasi antar desa berjalan optimal, strategi monitoring dan evaluasi kawasan kerja sama desa.
Jemput bola sendiri merupakan pemahaman terkait inisiatif untuk mengambil tindakan terlebih dahulu, tidak menunggu.
Dan DPMD mengambil langkah pendekatan ini demi menjamin Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) tak hanya aktif di atas kertas, tetapi juga menghasilkan manfaat nyata di lapangan.
“Kami tidak menunggu laporan datang. Tim kami langsung turun ke lokasi untuk mengecek pelaksanaan dan tantangan yang dihadapi,” ujar Kepala Bidang Kerja Sama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto.
Peninjauan dilakukan secara langsung setiap tahun dengan cakupan buka hanya mengevaluasi capaian pembangunan desa, namun juga menilai dukungan dari OPD terkait.
Seperti kontribusi OPD dalam memberikan pelatihan, teknis dan lainnya akan didata dan dikompilasikan dalam laporan resmi ke Kemendes sebagai bentuk akuntabilitas dan bahan evaluasi nasional.
“Yang kami lakukan bukan hanya menilai, tetapi juga memberikan saran langsung. Kadang di lapangan kita temukan potensi yang belum tergarap atau kendala yang bisa segera diatasi jika ditangani bersama,” tambah Dedy.
Evaluasi ini dilakukan secara menyeluruh dan akan terus berkelanjutan dan setiap kawasan yang aktif menjalankan kerja sama akan diobservasi progres, kendala, hingga tindak lanjutnya.
“Kerja sama desa bukan sekadar formalitas. Harus terasa dampaknya, baik dalam pembangunan maupun peningkatan kapasitas masyarakat,” tutup Dedy.
