Wakil Ketua II DPRD Kaltim Tekankan Pentingnya Investasi Berkelanjutan di Tengah Minat Investor

Foto : Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis./do/Jurnaltoday.co

DPRD KALTIM, JURNALTODAY. CO – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menegaskan komitmennya untuk mendorong investasi berkelanjutan di provinsi tersebut.

Hal ini disampaikan menyusul tingginya minat investor dalam negeri dan luar negeri terhadap potensi ekonomi Samarinda dan wilayah Kaltim.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menekankan, pembangunan harus selaras dengan prinsip ramah lingkungan dan tata ruang wilayah.

“Kami mendukung penuh investasi, tetapi syaratnya harus ramah lingkungan dan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Jangan sampai eksploitasi sumber daya alam mengorbankan hutan dan ekosistem Kaltim yang menjadi paru-paru dunia,” tegas Ananda dalam keterangan resminya (17/5/2025).

Ananda menyebut Kaltim kini menjadi “primadona” bagi pelaku usaha, terutama setelah kunjungan sejumlah delegasi kementerian dan investor dalam negeri maupun luar negeri dalam beberapa pekan belakangan.

Menurutnya, provinsi ini tidak hanya unggul di sektor pertambangan dan perkebunan, tetapi juga berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan Indonesia Tengah dan Timur.

“Investor datang dari mana-mana, bahkan Menteri Pertanian turun langsung melihat potensi agrikultur kita. Namun, pembangunan harus berjalan seimbang dengan menjaga dana karbon dan produksi oksigen yang menjadi aset berharga Kaltim,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya prinsip green economy (ekonomi hijau) dan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam setiap proyek investasi.

“Jangan sampai masyarakat dirugikan atau lingkungan rusak karena keserakahan. Sosial kemasyarakatannya harus dijaga, ekosistem tidak boleh terganggu. Ini harga mati,” tambahnya.

Lebih lanjut, politisi PDIP itu mendorong pemerintah daerah untuk transparan dalam mengawal kerja sama dengan investor.

Ia menegaskan, setiap proyek harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar keuntungan ekonomi jangka pendek.

“Kami akan pastikan setiap proyek memberi dampak positif jangka panjang. Kaltim harus maju, tetapi identitas sebagai penghasil oksigen dan pengendali iklim global tidak boleh luntur,” tegas Ananda.

Pernyataan ini dinilai sebagai upaya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan, terutama di tengah ancaman deforestasi dan perubahan iklim global. Kaltim, yang memiliki hutan hujan tropis seluas jutaan hektare, selama ini dianggap sebagai salah satu penopang ekosistem dunia.(Do/Adv/Dprdkaltim)