Ketua DPRD Kutim Jimmi: Pemuda Harus Kreatif, Profesional, dan Mandiri

KUTAI TIMUR, jurnaltoday.co – Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), Jimmi, menekankan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 bukan hanya seremonial belaka, tetapi sebuah momen untuk mengingatkan generasi muda tentang peran besar mereka dalam membangun bangsa. Sumpah Pemuda, yang merupakan tonggak sejarah penting dalam persatuan pemuda Indonesia, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pemuda Kutim untuk terus bersatu dan bergerak maju menghadapi tantangan zaman.

“Semangat Hari Sumpah Pemuda harus terus dijaga dan dilestarikan. Ini bukan sekadar kenangan, tetapi pengingat bagi generasi muda untuk menyadari bahwa mereka adalah penentu sekaligus pelaku perubahan. Pemuda harus menjadi inovatif, kreatif, profesional, dan mandiri dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Jimmi dalam wawancara bersama media.

Jimmi mendorong pemuda di Kutim untuk terus mengembangkan potensi diri dan berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah. Dengan persaingan global yang semakin kompleks, Jimmi menilai bahwa pemuda harus menjadi pelaku inovasi dan kreator solusi. Menurutnya, kreativitas bukan hanya menjadi keunggulan, tetapi keharusan bagi pemuda agar dapat bersaing di era modern.

“Pemuda harus menjadi pribadi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga profesional dalam menghadapi tantangan zaman. Mereka perlu memiliki pola pikir yang terbuka dan mampu menciptakan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat,” lanjut Jimmi.

Jimmi menegaskan bahwa profesionalisme adalah kunci bagi pemuda untuk berkembang dan diakui. Sikap ini tidak hanya meningkatkan kualitas pekerjaan, tetapi juga membentuk karakter pemuda sebagai sosok yang dapat diandalkan. Ia menekankan pentingnya membangun reputasi yang baik dan dapat dipercaya dalam berbagai bidang pekerjaan dan kewirausahaan.

“Profesionalisme menjadi kunci penting bagi pemuda untuk dapat berkontribusi secara maksimal. Dengan sikap ini, mereka tidak hanya menjadi lebih kompeten, tetapi juga membangun kepercayaan dan reputasi yang kuat di masyarakat,” jelas Jimmi.

Selain profesionalisme, Jimmi menyoroti pentingnya kemandirian bagi generasi muda. Menurutnya, kemandirian adalah fondasi yang akan membawa pemuda pada kepercayaan diri dan kemampuan bertanggung jawab. Ia berharap pemuda Kutim dapat mengandalkan diri mereka sendiri dan tidak selalu bergantung pada bantuan pihak lain dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan pengambilan keputusan.

“Kemandirian akan membentuk pribadi yang kuat dan memiliki daya juang tinggi. Ini adalah kualitas yang dibutuhkan di era sekarang, di mana pemuda harus mampu mengatasi berbagai tantangan dengan ketangguhan dan kreativitas mereka sendiri,” tambah Jimmi.

Jimmi juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemuda agar bisa berkembang. Salah satu caranya adalah dengan memastikan akses pendidikan yang merata dan kesempatan pelatihan keterampilan. Menurut Jimmi, pendidikan adalah fondasi utama untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing.

“Pemerintah harus memberikan akses pendidikan yang merata. Pendidikan adalah fondasi yang sangat penting untuk menyiapkan generasi muda yang berkualitas,” ucap Jimmi.

Jimmi berharap pemuda Kutim dapat bertransformasi tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi dan sosial. Ia melihat bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perekonomian daerah melalui kegiatan-kegiatan produktif dan kewirausahaan. Pemuda yang terlibat dalam bidang ekonomi tidak hanya meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat luas.

“Pemuda yang aktif dalam bidang ekonomi akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di Kutim,” kata Jimmi.

Jimmi mengajak pemuda Kutim untuk turut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Menurutnya, Kutim memiliki kekayaan budaya yang harus dipertahankan agar tidak terkikis oleh globalisasi. Pemuda perlu menjadi garda terdepan dalam melestarikan warisan budaya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan daerah.

“Budaya kita adalah kekayaan yang tidak ternilai. Saya berharap pemuda dapat menjadi pelopor dalam melestarikan budaya Kutai Timur, sehingga tidak luntur oleh pengaruh globalisasi,” ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Jimmi mengajak pemuda Kutim untuk menjadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda sebagai titik tolak dalam merefleksikan peran mereka dan bergerak menuju perubahan yang positif. Ia mendorong generasi muda untuk terus belajar, berinovasi, dan berkolaborasi demi tercapainya masyarakat yang maju dan mandiri.

“Pemuda adalah masa depan Kutai Timur dan Indonesia. Mari jadikan Hari Sumpah Pemuda ini sebagai momen untuk meneguhkan kembali komitmen kita dalam membawa perubahan positif bagi daerah. Dengan semangat dan tekad yang kuat, saya yakin pemuda Kutai Timur mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan daerah kita tercinta,” tutup Jimmi. (adv)