Banjir di Segah, Berau Disebabkan oleh Curah Hujan Tinggi dan Kerusakan Lingkungan

Foto : Syarifatul Sya’diah, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim/do/Jurnaltoday.co

DPRD KALTIM, JUNNALTODAY.CO -Beberapa kecamatan di Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dilanda banjir akibat tingginya curah hujan dan degradasi lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Syarifatul Sya’diah, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, dalam tanggapannya terkait bencana tersebut (6/6).

Syarifatul menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem menjadi pemicu utama banjir.

“Pemantauan dari Februari hingga Mei 2025 menunjukkan curah hujan di Segah mencapai lebih dari 500 mm, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Namun, faktor alam tersebut diperparah oleh perubahan lingkungan, terutama akibat aktivitas tambang yang mengurangi daya serap air.

“Dulu kawasan ini didominasi hutan yang berfungsi sebagai resapan. Sekarang, banyak lahan berubah karena eksploitasi tambang tanpa rehabilitasi memadai,” tegas Syarifatul.

Ia mendesak pelaku industri untuk menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan. “Setelah kegiatan tambang, harus ada reklamasi dan penanaman kembali untuk mencegah erosi dan banjir,” imbuhnya.

Syarifatul juga menekankan pentingnya sinergi pemerintah dan masyarakat dalam mitigasi bencana.

“RPJMD sudah mengamanatkan pembangunan berwawasan lingkungan. Kita tidak ingin bencana seperti banjir Sungai Kelai terulang,” katanya, merujuk pada luapan sungai yang baru-baru ini merendam pemukiman warga.

Banjir di Berau menjadi peringatan serius bagi seluruh pemangku kepentingan di Kaltim.

“Dampak kerusakan lingkungan sudah nyata: korban jiwa, kerugian materi, dan gangguan ekosistem. Butuh aksi kolektif untuk memulihkan alam,” pungkasnya.

Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan memperkuat upaya konservasi dan kesiapsiagaan bencana guna mengurangi risiko di masa depan.(Do/Adv/Dprdkaltim)