Pentingnya Kerja Sama Lintas Sektoral dalam Pilkada 2024

SAMARINDA – Dalam rangka memastikan Pilkada 2024 di Kabupaten Kutim (Kutim) berlangsung aman dan damai, Pemerintah Kutim mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema mitigasi konflik sosial. Rizali Hadi, Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam menjaga stabilitas sosial selama Pilkada.

Bimtek digelar di Hotel Harris, Samarinda dan dihadiri oleh aparat keamanan, tokoh masyarakat, serta berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam proses Pilkada. Dalam sambutannya, Rizali Hadi menegaskan langkah mitigasi konflik tidak hanya sebatas menyiapkan rencana preventif, tetapi juga kesiapan untuk menangani potensi gangguan di lapangan secara cepat dan efektif.

“Kerja sama yang kuat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat akan menciptakan iklim yang kondusif dan mengurangi potensi konflik,” kata Rizali saat memberikan sambutan di acara Bimtek yang digelar atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), bekerja sama dengan Smart Academy.

Bimtek berlangsung 27-31 Oktober 2024 dengan tema “Mitigasi dan Penanganan Konflik Sosial pada Penyelenggaraan Pilkada 2024.” Fokus utama bimtek adalah menyusun strategi yang komprehensif, mulai dari upaya pencegahan hingga penanganan cepat jika situasi tidak kondusif muncul. Peserta mendapatkan pembekalan berbagai materi, seperti teknik mitigasi konflik, komunikasi efektif, dan simulasi penanganan potensi gangguan keamanan. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan, tapi juga keterampilan praktis dalam mengatasi konflik di lapangan.

Menurut Rizali, Bimtek ini adalah bukti nyata keseriusan Pemkab Kutim dalam mempersiapkan strategi antisipasi potensi konflik keamanan dan sosial terkait Pilkada. Rizali Hadi menekankan persiapan matang sangat dibutuhkan demi menjaga kondusivitas Pilkada.

“Dengan memetakan potensi konflik, kita bisa mengantisipasi dan menyiapkan strategi yang tepat agar konflik tidak berkembang menjadi permasalahan besar,” ujar Rizali dalam sambutannya.

Menurutnya, langkah pemetaan bukan sekadar analisis, tapi upaya awal menjaga keamanan dan kenyamanan selama proses demokrasi berlangsung. Rizali menjelaskan mitigasi konflik bukan sekadar menyiapkan tindakan preventif, melainkan juga rencana konkret dalam menghadapi konflik nyata di lapangan.

Sementara itu, Smart Academy mengapresiasi inisiatif Pemkab Kutim dalam mengedepankan kesiapan dan mitigasi konflik. Menurut perwakilan dari Smart Academy, keberhasilan Pilkada tidak hanya bergantung pada kesiapan teknis, tapi juga pada kestabilan situasi keamanan dan sosial. (*)