Pasar Sangkulira Terbakar Beberapa Kali, Alfian Aswad Rencanakan Pemindahan ke Tepi Sungai

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Alfian Aswad

Kutai Timur, jurnlatoday.co – Seiring dengan upaya untuk meningkatkan keamanan dan keberlanjutan Pasar Sangkulirang di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), anggota DPRD Alfian Aswad mengumumkan rencana pemindahan pasar tersebut ke darat tepi sungai.

Pasar yang telah menjadi pusat perdagangan tradisional di wilayah tersebut mengalami tiga kali kebakaran dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan kerugian signifikan bagi para pedagang dan masyarakat sekitar.

“Kami telah melihat pasar Sangkulirang terbakar beberapa kali, rencananya pasar ini akan dipindahkan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan keamanan dan keberlanjutan pasar,” ungkapnya.

Pasar Sangkulirang saat ini terletak di tepi laut, membuatnya sangat rentan terhadap risiko kebakaran, terutama karena sebagian bangunannya bersifat semi permanen.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah berhasil memperoleh tanah seluas setengah hektar yang telah dihibahkan oleh masyarakat setempat untuk proyek pemindahan pasar.

Alfian Aswad menambahkan, “Lokasi pasar saat ini sangat rawan terbakar karena berada di tepi laut. Kebakaran sebelumnya telah menyebabkan kerugian yang signifikan. Oleh karena itu, kami telah mendapatkan tanah di tepi sungai yang lebih aman dan strategis sebagai alternatif lokasi pasar baru.”

Proyek pemindahan pasar direncanakan akan dianggarkan dalam anggaran murni tahun depan. Tujuannya adalah membangun infrastruktur yang modern dan aman bagi para pedagang dan pengunjung.

Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk menjaga kontinuitas perdagangan selama proses pemindahan pasar berlangsung.

Pasar Sangkulirang dianggap sebagai aset ekonomi penting di Kutai Timur. Dengan pemindahan pasar ke darat tepi sungai, diharapkan akan menciptakan peluang bagi pengembangan bisnis dan perdagangan yang lebih modern dan berkelanjutan di wilayah ini, memberikan manfaat jangka panjang bagi para pedagang dan masyarakat setempat.(Adv/DPRD Kutim)