Samarinda: Anhar, politikus dari PDI Perjuangan, mengamati bahwa meskipun Plaza 21 Samarinda telah diubah menjadi lahan parkir, masyarakat masih lebih memilih parkir di bahu jalan.
Menurutnya, hal ini menandakan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang perubahan fungsi Plaza 21 belum optimal.
“Masyarakat masih kurang teredukasi, terlihat bahwa bahu jalan masih ramai. Plaza 21-nya masih sepi, seharusnya perlu diedukasi lagi dan dipromosikan,” ujar Anhar (18/5/2024).
Meskipun demikian, Anhar mendukung upaya Pemkot Samarinda untuk memanfaatkan aset yang lama terabaikan sebagai lahan parkir baru, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, lokasi Plaza 21 Samarinda yang strategis, dikelilingi oleh gedung perkantoran, toko, dan mal, membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan lahan parkir.
Meskipun sempat terdengar rencana pemkot untuk mengubah Plaza 21 menjadi hotel yang dikelola oleh pihak ketiga dengan sistem bagi hasil, Anhar meragukan keberhasilan rencana tersebut.
“Ubah Plaza 21 menjadi hotel membutuhkan waktu dan upaya besar untuk menarik minat masyarakat,” jelasnya.
Anhar menegaskan bahwa langkah mengubah Plaza 21 menjadi kantong parkir adalah pilihan terbaik.
Menurutnya, pendapatan dari parkir kendaraan dapat dihitung secara pasti dan konsisten, tidak seperti pendapatan dari hotel yang sangat tergantung pada minat dan permintaan pasar.
“Dengan mengubah Plaza 21 menjadi kantong parkir, kita berharap pemerintah dapat meningkatkan pendapatan daerah dan memberikan manfaat yang lebih nyata bagi masyarakat Kota Samarinda,” tambahnya. (Adv/ DPRD Kota Samarinda)
