Ananda Emira Moeis, Gelar Sosper di Jalan Anggur Tekankan Peran Keluarga Sebagai Garda Terdepan Hadapi Darurat Narkoba Di Samarinda

Foto : Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis./Do/LenteraDjoang.com

DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menekan laju peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah.

Hal itu ia sampaikan dalam Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika, yang digelar di Lapangan Umum Matanasurumba, Jalan Anggur, Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu, Kamis (8/5/2025). Yang dihadiri 114 keluarga yang diundang khusus.

Fokusnya adalah membentengi rumah tangga dari ancaman narkotika yang kini makin mengkhawatirkan di Kaltim, terutama di Samarinda.

“Yang pertama harus dibentengi itu keluarga. Kalau keluarga kuat, harmonis, anak-anak juga akan terlindungi dari narkoba,” kata Ananda.

Samarinda belakangan memang kembali masuk sorotan akibat banyaknya kasus narkoba, baik penangkapan bandar maupun pengguna usia muda.

Kaltim disebut-sebut dalam kondisi darurat narkoba. Dari tingkat kampung hingga kota, peredaran zat terlarang ini nyaris tanpa sekat.

“Kita harus akui, kalau sudah kena narkoba, itu bukan soal hukum saja, tapi soal kemanusiaan. Masa depan anak-anak kita bisa hancur,” ujarnya.

Ananda juga mengungkap adanya rencana perluasan fasilitas rehabilitasi milik BNN di Tanah Merah.

Menurutnya, ini bagian dari strategi menyeluruh bukan hanya soal penindakan, tapi juga penyembuhan dan pencegahan dini.

Ia menekankan, tidak cukup jika hanya pemerintah yang bergerak.

“Yang paling penting adalah masyarakat. Jangan tunggu anaknya kena dulu baru panik. Pencegahan harus dimulai dari rumah,” ujarnya.

Di akhir acara, masyarakat menyampaikan harapan agar perda yang disosialisasikan benar-benar dijalankan, bukan sekadar formalitas.

Mereka ingin lingkungan yang lebih aman, khususnya dari narkoba, dan mendukung target ideal: Samarinda bebas narkoba. “Kalau bisa, kita maunya 0 persen,” tutup Ananda.(Do/Adv/Dprdkaltim)