SANGATTA – Ketua DPRD Kutim Jimmy menyoroti rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akhir November 2024 mendatang. Padahal, menurut Jimmy, partisipasi pemilih yang rendah akan mempengaruhi hasil pilkada dan kualitas kepemimpinan di Kutim. Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak harus memperbaiki tingkat partisipasi pemilih dengan memberikan edukasi tentang demokrasi yang beretika.
“Butuh upaya bersama agar partisipasi pemilih dapat terus ditingkatkan. Hal ini penting karena partisipasi pemilih yang rendah akan mempengaruhi hasil pilkada dan kualitas kepemimpinan di Kutim,” ujar Jimmy saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) se-Kutim di Hotel Royal Victoria.
Rakor ini merupakan bagian dari persiapan menyambut Pilkada. Tujuan utamanya menguatkan sinergi seluruh pihak dalam mengantisipasi kerawanan yang timbul sebelum, selama, maupun sesudah Pilkada. Rakor dengan tema “Konsolidasi Forkopimda dengan Forkopimcam Menjelang Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024” ini dihadiri berbagai unsur pimpinan daerah, termasuk Ketua DPRD Kutim Jimmy, Kapolres Kutim AKBP Chandra Hermawan, perwakilan Kodim 0909/KTM, Lanal Sangatta, Camat, Kapolsek, dan Danramil se-Kutim. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutim selaku inisiator juga hadir bersama Badan Intelijen Nasional (BIN). Rakor dipimpin Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim) H M Agus Hari Kesuma.
Senada dengan Jimmy, Kodim 0909/KTM mencatat salah satu tantangan dalam demokrasi di Kutim saat ini adalah kedewasaan masyarakat dalam berpolitik. Meskipun pelaksanaan Pilkada sebelumnya berjalan kondusif, rendahnya partisipasi pemilih perlu diperhatikan. Edukasi politik yang baik dan benar harus diberikan secara luas agar masyarakat lebih dewasa dalam menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Pjs Bupati Kutim mengaku optimistis Pilkada akan berjalan aman, lancar, dan sukses. Dia menyebut kerja sama semua pihak menjadi faktor penting dalam melaksanakan pesta demokrasi. Menurutnya, tanpa kerja sama semua pihak Pilkada mustahil berjalan lancar.
“Setiap pihak harus meningkatkan perannya, memperkuat silaturahmi dan menyatukan visi demi suksesnya Pilkada Kutim 2024. Potensi kerawanan ada, tetapi kami optimistis, insyaAllah, hal itu dapat diredam,” ujar Agus saat memimpin
Dalam kesempatan ini, Pjs Bupati Kutim menggarisbawahi pentingnya peran seluruh pihak dalam menciptakan suasana kondusif menjelang pilkada. Semua potensi risiko harus dipetakan sedini mungkin guna mempercepat langkah antisipasi. Dia menyebut sejumlah titik kerawanan, seperti distribusi logistik, peran penyelenggara, dan netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara).
Sosok yang akrab disapa AHK ini juga menegaskan semua ASN harus netral dalam Pilkada. Hal tersebut, kata Agus, merupakan harga mati, begitu pula TNI-Polri. Agus minta sinergi eksekutif, legislatif, dan yudikatif terus diperkuat sebagai langkah antisipasi.
Senada dengan Agus, Ketua DPRD Kutim, Jimmy mengingatkan, meski para legislator akan mendukung pasangan calon (paslon) sesuai instruksi partai, netralitas sebagai pejabat daerah tetap harus diutamakan.
“Meski netralitas ini kerap menjadi tantangan, khususnya di Kutim, kami memiliki kewajiban untuk menjamin Pilkada berlangsung damai. Terlebih lagi, Kutim berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelas Jimmy.
Sementara itu, Kapolres Kutim AKBP Chandra Hermawan melaporkan kesiapan aparat keamanan. Menurutnya, sebanyak 414 personel Polres akan dilibatkan dengan dukungan tambahan 100 personel dari Polda dan 100 lainnya dari Brimob dan Samapta. Setiap dua personel akan ditempatkan di tiap TPS untuk kawasan rawan guna menjaga stabilitas di lapangan. Kapolres mengingatkan pentingnya pengawasan langsung agar tidak terjadi politik uang dan potensi kecurangan lainnya.
“Kami mendorong masyarakat untuk memverifikasi setiap informasi terkait pilkada. Jangan sampai berita hoaks memicu konflik, apalagi sampai berujung benturan fisik,” ucapnya.
Dalam Rakor ini, Lanal Sangatta turut memaparkan pengiriman logistik melalui jalur laut yang mencakup 7 Pos AL. Persiapan distribusi logistik dari Tanjung Mangkalihat, yang memerlukan 13-15 jam perjalanan darat, diantisipasi dengan perencanaan matang. Proses distribusi harus memperhitungkan pasang surut air laut guna memastikan logistik Pilkada sampai tepat waktu.
Rakor menghasilkan rekomendasi penting, salah satunya penambahan polsek dan koramil di kecamatan minim fasilitas keamanan. Pjs Bupati Kutim melalui Kapolres juga merekomendasikan kepada Kapolda untuk merekrut personel kepolisian dari warga lokal agar lebih berkenan ditempatkan di daerah terpencil.
“Ke depan, kami berharap konsolidasi yang telah terbentuk ini bisa dipertahankan. Semua Forkopimcam diharapkan segera berkoordinasi dengan Forkopimda jika ada potensi kerawanan,” tandas Agus.
Tercatat untuk daftar pemilih Pilkada Kutim, jumlahnya mencapai 429.640 warga, dengan 297.994 daftar pemilih tetap. Sebanyak 160.805 pemilih adalah laki-laki dan 137.189 pemilih perempuan. Para pemilih tersebar di 18 Kecamatan serta 141 kelurahan/desa dengan 171 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sementara titik rawan tersebar di sekitar sekitar 500 lokasi. Dengan berbagai langkah antisipatif dan konsolidasi yang terus diperkuat, seluruh pihak optimistis Pilkada Kutim 2024 akan berlangsung aman, lancar, dan sukses. (*)