Kondisi Fasilitas Belajar di TK Plus Al-Muhajirin Loktuan Dibahas dalam RDP Bersama DPRD Bontang

BONTANG – Ketua Yayasan TK Plus Al-Muhajirin Loktuan, Hani Purwanti, mengadukan kondisi fasilitas belajar mengajar yang memprihatinkan kepada DPRD Bontang. Komisi I DPRD Kota Bontang merespons aduan tersebut dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lurah Loktuan, dan Guru TK Plus Al-Muhajirin pada Selasa (21/11/23).

Hani Purwanti menyampaikan bahwa siswanya terpaksa belajar di lokasi yang tidak layak untuk anak TK, terutama karena kesulitan membayar sewa tempat belajar. “Tahun ini sudah angkat tangan tidak bisa membayar kembali,” keluhnya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang, Raking, menyatakan prihatin dengan kondisi anak TK yang belajar di rumah warga, terutama dengan jembatan yang rapuh dan berbahaya. Meskipun pemerintah sebelumnya mengusulkan proses belajar TK dialihkan ke Perpustakaan Loktuan, usulan tersebut dianggap setengah hati karena jauh dari asal TK Plus Al-Muhajirin dan Perpustakaan Loktuan dalam kondisi renovasi.

“Berbahaya sekali untuk anak-anak kita,” ujar dia.

Hani Purwanti mengusulkan agar pemerintah mencari tempat belajar yang dekat dengan akses sebelumnya, seperti gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Selambai. Dia menekankan pentingnya koordinasi pemerintah dengan RT dan warga Kampung Selambai untuk menyelesaikan masalah ini.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Loktuan, Widyan, menjelaskan bahwa kelurahan mengusulkan penggunaan sementara gedung perpustakaan.

“Namun, karena dalam kondisi renovasi, TK Plus Al-Muhajirin tidak pindah, menciptakan gangguan dalam proses belajar mengajar,” keluhnya.(Adv/DPRD Bontang)