Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Ingatkan Anak Muda: “Jangan Abaikan Pendidikan demi Jadi Influencer”

Foto : Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, H. Baba/do/Jurnaltoday.co

DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Di tengah maraknya minat generasi muda menjadi influencer atau content creator, Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, H. Baba, menekankan bahwa pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama.

Meski ia tidak menampik potensi ekonomi dari dunia digital, Baba mengingatkan bahwa popularitas di media sosial bersifat fluktuatif, sementara pendidikan adalah fondasi jangka panjang.

“Tidak ada yang salah dengan bercita-cita jadi influencer, tapi jangan sampai mengorbankan sekolah. Pendidikan itu investasi masa depan,” tegas Baba dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Baba menyoroti tren pelajar dan mahasiswa yang mulai mengesampingkan pendidikan formal demi mengejar karier di dunia digital.

Faktor seperti penghasilan cepat, kemudahan akses platform media sosial, serta iming-iming kesuksesan instan dinilai menjadi daya tarik utama.

Namun, politisi PDI-Perjuangan ini mengingatkan bahwa dunia influencer penuh ketidakpastian.

“Hari ini viral, besok bisa terlupakan. Kalau tidak punya bekal pendidikan dan keterampilan lain, akan sulit bertahan,” ujarnya.

Baba menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar gelar, melainkan sarana membangun pola pikir kritis, etika, dan kemampuan beradaptasi.

Ia menceritakan pengalamannya sendiri yang harus bekerja sambil sekolah demi menggapai cita-cita.

“Saya dulu juga harus cari penghasilan sambil kuliah, tapi saya sadar betul bahwa pendidikan adalah kunci untuk maju,” kisahnya.

Ia mendorong generasi muda yang ingin berkarier di dunia digital untuk tetap melanjutkan pendidikan, baik melalui jalur formal maupun informal.

“Sekarang banyak kampus yang menawarkan kuliah daring. Manfaatkan itu agar bisa seimbang antara kerja dan belajar,” sarannya.

Baba menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman seimbang tentang peluang dan risiko dunia digital.

“Jangan langsung melarang anak jadi influencer, tapi ajak mereka diskusi tentang pentingnya pendidikan dan rencana jangka panjang,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mendorong sekolah dan perguruan tinggi di Kaltim untuk mengintegrasikan literasi digital, kewirausahaan, dan etika bermedia sosial ke dalam kurikulum.

“Dunia berubah, pendidikan juga harus adaptif. Bekali anak muda dengan keterampilan digital, tapi jangan lupakan pembentukan karakter,” pungkasnya.

Pernyataan Baba menuai beragam tanggapan. Sebagian netizen setuju bahwa pendidikan tetap penting, sementara yang lain berargumen bahwa kesuksesan tidak selalu bergantung pada ijazah. Namun, banyak pihak sepakat bahwa keseimbangan antara kreativitas digital dan bekal pendidikan adalah kunci di era modern ini.

Dengan pesan ini, Baba berharap generasi muda Kaltim bisa memanfaatkan peluang digital tanpa meninggalkan pembelajaran formal sebagai pondasi masa depan.(Do/Adv/Dprdkaltim)