Wisata Belanja Kadrie Oening Lesu, Pergantian Pengelola Jadi Kontroversi

Wisata Belanja (Wisbel) di Halaman GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda.

JURNALTODAY. CO – Pemandangan berbeda di Minggu pagi yang pertama tahun 2024. Halaman Gelora Kadrie Oening tak seramai sebelumnya.

Jika sebelumnya setiap Minggu pagi pedagang dan pembeli memadati event mingguan yang dinamai wisata belanja (wisbel), perbedaan tampak kontras, bahkan memasuki Minggu kedua di bulan Januari 2024.

Setelah kesana-kemari menelusuri penyebab hadirnya pemandangan berbeda itu, satu per satu alasan pun ditemukan. Salah satunya, pergantian pengelola yang ditengarai cukup kontroversial.

“Kami merasa wisbel ini kok kurang terkelola dengan baik. Bertahun-tahun berjalan dengan rapi. Ganti pengelola sih tidak apa-apa kalau lebih baik,” tutur salah satu pedagang kepada awak media.

Media ini pun berusaha menelusuri lebih dalam hal yang mendasari terjadinya pergantian pengelola yang dianggap kontroversi itu.

Ditemui disela aktivitasnya, Ketua Komunitas yang sebelumnya mengelola Wisata Belanja (Wisbel) Jifran pun menceritakan perihal terjadinya pergantian pengelolaan itu.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah mengikuti mekanisme yang diinginkan baik pihak UPTD maupun Bankaltimtara sebelum kontrak pengelolaan berakhir,” kata Jifran.

Dia menceritakan sebelum kontrak mereka berakhir komunikasinya dengan pihak UPTD dan Bankaltimtara terus dilakukan. Bahkan dirinya berfikir tidak ada masalah sama sekali.

“13 Desember saya konfirmasi bagaimana dengan rapat yang disepakati hari ini, namun mereka bilang rapat diundur sampai ada rapat undangan dari UPTD,” bebernya.

Pasca itu, kabar mengejutkan datang. Pihaknya mendengar kabar bahwa terjadi pergantian pengelolaan. Jifran mengaku pihaknya tidak masalah dengan adanya pergantian apalagi kontrak mereka telah habis, namun mestinya melalui proses yang terang dan jelas.

Pasalnya, jika tidak dilakukan dengan baik itu sama saja akan mengorbankan pedagang yang jumlahnya kurang lebih 300 orang.

“Meskipun pergantian pengelola terjadi, tetapi jangan merubah pedagang yang sudah ada. Sayangnya, sampai wisbel dibuka kembali dengan pengelola baru, rapat tidak pernah terjadi,” ucapnya.

Jifran dan pihak pengelola lama pun hanya bisa menyayangkan pemandangan wisbel hari ini yang menurut mereka sudah tidak lagi sesuai rancangan sebelumnya.

Dia mencontohkan saat ini ada kondisi tenda yang sudah tidak layak pakai. Belum lagi mengantisipasi data pedagang yang tumpang tindih hingga hal-hal lainnya.

“Untuk itu kita sebelumnya meminta rapat bersama. Agar mengantisipasi sekaligus melakukan evaluasi pengelolaan sebelumnya yang dirasa belum maksimal. Tetapi, itu tidak pernah dilaksanakan,” kata Jifran menyayangkan.

Sebelumnya, Kepala UPTD Pengelola Prasarana Olahraga (PPP) Gelora Kadrie Oening Sempaja Ruspiansyah sudah memberikan pernyataan terkait pergantian pengelola wisata belanja Kadrie Oening.

Ruspiansyah mengatakan bahwa pengurus lama tidak memberikan respon sehingga pengurus baru atas perintah BPD mengambil alih.(AS)