Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Puji Setyowati, memberikan respons terhadap peningkatan angka kemiskinan di Kaltim pada tahun 2023.
Sebelumnya, pada tahun 2022, angka kemiskinan di provinsi ini mengalami penurunan sekitar 0,6 persen, namun pada tahun berikutnya, angka tersebut kembali meningkat.
Puji Setyowati menyebut beberapa kemungkinan penyebab kenaikan angka kemiskinan, termasuk adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, dan inflasi harga yang melonjak tinggi sehingga daya beli masyarakat terpengaruh.
“Jika kita ingin mengurangi kemiskinan, fokus pada pembangunan lapangan pekerjaan sangat penting. Kita perlu mendorong pemerintah untuk menggarap hilirisasi agar menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Puji Setyowati (17/11/2023).
Politisi Demokrat ini menekankan perlunya konsekuensi dalam mewujudkan hilirisasi dengan mendirikan pengolahan sumber daya alam yang ada di Kaltim. Menurutnya, komitmen pemerintah dalam mengurangi kemiskinan harus diikuti dengan langkah konkret dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Puji Setyowati juga menyoroti perbaikan infrastruktur yang belum mencukupi sebagai salah satu penyebab kemiskinan. Ia memberikan contoh bahwa biaya transportasi dari rumah petani ke pasar seringkali melebihi nilai jual hasil pertanian.
“Dengan memfokuskan APBD pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang merata, termasuk di desa-desa, diharapkan pemerataan kesejahteraan dapat tercapai,” tambahnya.
Puji Setyowati berharap bahwa langkah-langkah konkret dan komitmen pemerintah dapat membawa perubahan positif dalam mengatasi kemiskinan di Kaltim dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.(Adv)
