JURNALTODAY.CO, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang bersama Baznas Bontang menuntaskan program zero miskin ekstrem di Kawasan Berbas Tengah. Hal itu ditandai dengan peresmian bangunan rumah baru milik salah satu warga yang mendapatkan manfaat dari program ini, Jumat (11/5/2025) siang tadi.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris menjelaskan bahwa sebelum dirinya bersama Wali Kota Neni dilantik, terdapat delapan warga miskin ekstrem di Berbas Tengah. Pengentasan kasus ini masuk dalam program kerja prioritas 100 hari pertama pasangan Neni-Agus, dan ditangani dengan gerak cepat bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bontang.
“Kami langsung bekerja cepat setelah mendapat laporan, karena ini adalah prioritas 100 hari pertama kami,” ujar Agus Haris dalam peresmian rumah warga.
Penanganan dilakukan secara menyeluruh. Rumah warga yang sebelumnya tak layak huni dibongkar dan dibangun ulang. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan pendampingan lanjutan kepada warga penerima bantuan, terutama karena kondisi kesehatan dan ekonomi mereka yang tidak stabil.
Untuk kebutuhan kesehatan, Puskesmas setempat akan melakukan pemeriksaan rutin tiga kali dalam sepekan. Sementara, pemenuhan kebutuhan dasar akan ditangani secara kolaboratif oleh Kelurahan Berbas Tengah, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Disos-PM), serta Dinas Kesehatan.
“Karena beliau sakit dan tidak bisa beraktivitas, kami minta Dinkes, Dinsos-PM, dan kelurahan turun tangan. Kami juga minta RT aktif menjalankan program Tengok Tetangga, agar warga saling peduli,” tambahnya.
Program Tengok Tetangga sendiri merupakan upaya pemberdayaan sosial untuk mendorong solidaritas di lingkungan masyarakat, agar tak ada warga yang luput dari perhatian.
Sementara itu, Ketua Baznas Bontang, Kuba Siga mengungkapkan, pembangunan rumah warga miskin ekstrem di Berbas Tengah menelan anggaran sebesar Rp100 juta. Pengerjaan dilakukan dalam waktu satu bulan dengan memberdayakan warga lokal.
“Bangunannya beton dan dicat hijau. Masih ada sedikit sisa lahan di pekarangan,” ungkapnya.