Pembangunan Ulang Pasar Pagi Samarinda Diharapkan Dongkrak PAD dan Jadi Ikon Ekonomi Modern

Foto : Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi/do/Jurnaltoday.co

DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda menjadi sorotan publik, tidak hanya karena skala proyeknya yang besar, tetapi juga potensinya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memperkuat identitas ekonomi Kota Tepian.

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menyebut proyek ini sebagai langkah strategis yang dapat membawa transformasi di sektor perdagangan, pariwisata, dan penataan kota.

Berbeda dari pasar tradisional pada umumnya, Pasar Pagi yang baru akan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti hotel dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Integrasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan kebersihan, tetapi juga menjadikan pasar sebagai ruang publik yang berkelas dan ramah lingkungan.

“Pasar ini harus menjadi ikon baru Samarinda. Bukan sekadar tempat jual-beli, tapi pusat ekonomi modern yang tertata, bersih, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi PAD,” tegas Subandi (4/6/2025).

Ia menekankan bahwa kehadiran IPAL mencerminkan komitmen pemerintah dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan.

Dengan standar pengelolaan limbah nasional dan desain estetis, Pasar Pagi diharapkan menjadi salah satu pasar terbaik di Kalimantan Timur.

Meski optimis dengan proyek ini, Subandi tidak mengabaikan keluhan para pedagang yang harus berpindah ke lokasi sementara seperti Pasar Grosir, Segiri, dan Mesra.

Banyak di antara mereka mengeluhkan penurunan pendapatan selama masa relokasi.

“Pemkot tidak boleh hanya fokus pada pembangunan fisik. Pedagang adalah tulang punggung ekonomi pasar. Semakin molor proyek ini, semakin berat dampaknya bagi mereka,” ujarnya.

Ia mendorong agar pembangunan dapat diselesaikan sesuai jadwal dan dikelola secara transparan serta profesional.

Menurutnya, keberhasilan proyek ini tidak hanya diukur dari kemegahan bangunan, tetapi juga dari manfaat nyata yang dirasakan pelaku usaha kecil.

Dengan desain yang representatif dan visi jangka panjang, Pasar Pagi Samarinda diharapkan tidak hanya menjadi pusat ekonomi baru, tetapi juga simbol kemajuan kota yang mengedepankan keadilan sosial dan kelestarian lingkungan.

“Harapan kami, pasar ini bisa menjadi contoh pembangunan yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya pedagang kecil,” pungkas Subandi.

Proyek ini menjadi ujian bagi pemerintah kota dalam mewujudkan tata kelola perkotaan yang modern tanpa meninggalkan aspek sosial dan lingkungan.(Do/Adv/Dprdkaltim)