DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO — Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Syarifatul Sya’diah, menegaskan bahwa kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Berau masih menjadi hambatan utama dalam pengembangan kawasan tersebut sebagai destinasi pariwisata unggulan.
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas penetapan Berau sebagai salah satu klaster pariwisata andalan Kaltim oleh Wakil Gubernur Seno Aji.
“Berkaca di lapangan, infrastruktur utama seperti jalan di wilayah Berau masih banyak yang rusak,” ujar Syarifatul dalam keterangannya, Selasa (3/6/2025).
Meski mengapresiasi progres perbaikan jalan Tanjung Redep-Talisayan-Biduk yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim, politisi tersebut menyoroti kondisi ruas jalan dari Talisayan menuju Samarinda yang dinilai masih memprihatinkan.
“Progres jalan Tanjung Redep-Talisayan sudah membaik, tinggal tersisa sekitar 7 kilometer yang perlu diselesaikan. Namun, jalur dari Talisayan menuju Samarinda, khususnya di wilayah Kutai Timur (Kutim), masih sangat buruk. Bahkan, jembatan di sana baru saja dibangun,” tegasnya.
Syarifatul mendesak Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan tersebut guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelancaran transportasi logistik.
“Ini adalah prioritas utama agar Berau benar-benar bisa menjadi destinasi pariwisata yang kompetitif,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya membuka akses langsung dari Talisayan ke Sangkulirang untuk memangkas jarak tempuh. “Dengan rute ini, masyarakat tidak perlu lagi melalui Tanjung Redep atau Klai yang lebih panjang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Syarifatul menyatakan bahwa Komisi III DPRD Kaltim akan terus memantau kesiapan Berau sebagai klaster ekowisata dan wisata kebugaran, sesuai dengan penetapan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami akan memastikan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten berjalan optimal agar Berau benar-benar menjadi destinasi pariwisata berkelas,” pungkasnya.
Dengan kondisi infrastruktur yang masih menjadi tantangan, upaya percepatan perbaikan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian di Berau serta Kaltim secara keseluruhan.(Do/Adv/Dprdkaltim)