BONTANG, JURNALTODAY.CO – Dua pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Keluarga Minangkabau (DPD IKM) Kota Bontang, Ismadi Rangkayo dan Ernius, menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) perdana IKM yang diselenggarakan pada 22–24 Mei 2025 di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta Barat.
Munas ini diikuti oleh 27 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 120 DPD, serta ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Forum tersebut menjadi ajang penting untuk mempererat silaturahmi serta menyatukan visi dan langkah organisasi IKM secara nasional.
Agenda utama Munas mencakup penyempurnaan anggaran dasar dan rumah tangga, pemilihan ketua umum pengganti Fadli Zon yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata, dan pemaparan program kerja dari ketua umum terpilih.
Dalam forum tersebut, Andre Rosiade ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum IKM yang baru. Sejumlah keputusan strategis turut disepakati dalam Munas, termasuk mekanisme pelantikan pengurus di berbagai tingkatan dan percepatan pembentukan kepengurusan di seluruh Indonesia.
“Kami hadir membawa semangat perantauan dari Kota Bontang, Kalimantan Timur, untuk memperkuat organisasi ini secara nasional. Semoga hasil Munas menjadi tonggak kemajuan DPD IKM ke depan,” ujar Ismadi Rangkayo usai mengikuti sidang pleno.
Ernius juga menyampaikan bahwa Munas ini bukan sekadar forum organisasi, tetapi juga wadah penguatan identitas dan budaya Minangkabau di tanah rantau. Ia mengaku bangga dapat menjadi bagian dari momentum bersejarah tersebut.
Munas secara resmi ditutup oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, yang menyampaikan apresiasi atas semangat dan soliditas para perantau Minangkabau dari seluruh penjuru Indonesia.
Sebagai penutup rangkaian Munas, pelantikan pengurus pusat akan digelar dalam acara Baralek Gadang pada Desember 2025 di Senayan, Jakarta, yang rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia.
Kehadiran DPD IKM Bontang dalam Munas ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat jaringan, mempererat rasa kekeluargaan, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Minangkabau di perantauan.(**)