DPD IKM Bontang Anggun Tampilkan Tari Malam Bainai di Bontang City Carnival 2025

DPD IKM Bontang turut meriahkan Bontang City Carnival (BCC) 2025 dalam parade budaya lewat Tari Malam Bainai Minang.

JURNALTODAY.CO, BONTANG — Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Keluarga Minang (DPD IKM) Bontang turut memeriahkan Bontang City Carnival (BCC) 2025 yang digelar pada Sabtu malam (25/10/2025). Dalam parade budaya yang penuh warna tersebut, DPD IKM Bontang menghadirkan Tari Malam Bainai Minang, dibawakan memukau oleh lima penari: Gussyofniarti, Tata, Wulan, Dea, dan Rita.

Penampilan yang sarat makna itu memikat penonton dengan kelembutan gerak dan kemegahan busana adat Minangkabau. Tari Malam Bainai menggambarkan prosesi adat menjelang pernikahan bagi calon pengantin perempuan, di mana kuku-kukunya dihiasi pacar merah (inai) sebagai simbol kecantikan, kesucian, dan perlindungan dari malapetaka.

Secara filosofis, malam bainai melambangkan peralihan seorang gadis menuju kehidupan rumah tangga, disertai doa dan restu keluarga. Inai yang ditempelkan di kuku—terutama di jari manis—mengandung harapan agar rumah tangga yang dibangun kelak menjadi sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Umumnya hanya sembilan jari yang diberi inai, sebagai tanda bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Kelima penari tampil anggun dengan busana Baju Tokah dan suntiang rendah, serta selendang melilit di dada, menggambarkan kelembutan dan kehormatan perempuan Minang. Iringan musik tradisional memperkuat nuansa sakral dan emosional dari penampilan ini.

Ketua DPD IKM Bontang, Asra Juzal Wil, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas partisipasi seluruh anggota dan penari DPD IKM dalam ajang tersebut.

“Melalui keikutsertaan dalam Bontang City Carnival, kita ingin memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau kepada masyarakat luas. Tari Malam Bainai bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi wujud kearifan lokal yang penuh nilai filosofi dan kebersamaan. Saya sangat mengapresiasi dedikasi para penari dan tim yang telah tampil dengan penuh semangat dan menjaga marwah budaya Minang di perantauan,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Penampilan ini juga merefleksikan prinsip hidup masyarakat Minangkabau yang berpegang pada falsafah “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.” Nilai luhur ini mengajarkan bahwa adat dan agama berjalan seiring, serta pentingnya menghormati budaya dan aturan di tempat kita berpijak.

Kehadiran DPD IKM Bontang dalam ajang Bontang City Carnival menjadi bentuk nyata kontribusi masyarakat Minang dalam memperkaya keberagaman budaya di Kota Bontang. Melalui Tari Malam Bainai, nilai-nilai luhur adat Minangkabau tersampaikan dengan indah dalam semangat kebersamaan dan multikulturalisme kota migas ini.(*)