Studi Tiru ke DIY: Meningkatkan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Kutim

YOGYAKARTA – Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) baru-baru ini melaksanakan kunjungan studi tiru ke Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kunjungan yang dipimpin Kepala Diskop UKM Kutai Timur, Teguh Budi Santoso ini bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan, pengembangan koperasi, serta meningkatkan kualitas layanan bagi pelaku usaha di wilayah Kutim.

Menurut Teguh, DIY sukses mengembangkan koperasi dan UMKM hingga memiliki daya saing nasional, bahkan internasional. Dengan demikian, banyak yang bisa dipelajari dan ditiru untuk kemajuan koperasi dan UMKM Kutim.

Teguh mengungkapkan alasan memilih Dinas Koperasi dan UKM DIY sebagai tujuan studi tiru. Menurutnya, Dinas Koperasi dan UKM DIY berhasil mengelola koperasi dan UMKM dengan jumlah signifikan serta menawarkan berbagai program inovatif. Terdapat sekitar 1.700 koperasi di DIY, dengan 800 koperasi aktif yang mendapat pembinaan langsung dari Dinas Koperasi dan UKM DIY. Jumlah UMKM dan pedagang di Yogyakarta juga sangat banyak.

“Hal ini menunjukkan kuatnya sektor koperasi dan UMKM DIY,” kata Teguh.

Teguh menambahkan program unggulan DIY yang menargetkan produk UMKM premium juga menjadi daya tarik studi tiru kali ini. Program tersebut terbukti sukses membantu UMKM menghasilkan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

“Kami berharap bisa mengadopsi konsep ini untuk diterapkan di Kutai Timur,” ujar Teguh.

Dalam kunjungan ke DIY, Teguh didampingi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutai Timur Aji Wijaya, Sekretaris BRIDA Kutai Timur Jarnoko, serta Kepala Bidang Kelembagaan UMKM Kutai Timur Firman Wahyudi.

Selain bertemu sejumlah pejabat koperasi dan UMKM DIY, rombongan Kutim juga diajak melihat langsung UMKM yang tersebar di sejumlah wilayah DIY. Rombongan dari Kutim juga berkesempatan bertemu Tatik Ratnawati dan Purnama Setiawan, Fungsional Pengawas Koperasi, yang memaparkan pengalaman DIY dalam mendukung UMKM lebih adaptif terhadap perubahan pasar.

Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi dan UKM DIY, Setyo Hastuti, menjelaskan kepada peserta kunjungan berbagai inovasi layanan, termasuk Klinik Koperasi yang sudah terintegrasi dengan sistem digitalisasi. Aplikasi “Si Bakul Yogya” (Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha) telah mempermudah pantauan dan pembinaan koperasi serta UMKM di DIY.

“Aplikasi ini sangat membantu kami dalam menyediakan pembinaan yang terstruktur dan terarah,” ungkap Setyo. (*)