Resmikan Jalan Tani Purwobinangun, Ananda: Buah Dialog Rakyat dan Wakilnya

Syukuran peresmian jalan tani Purwobinangun. Tampak Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini bersama Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim Ananda Emira Moeis usai pemotongan tumpeng.

SAMARINDA, JURNALTODAY.CO – Suasana penuh syukur dan kebersamaan mewarnai Dusun Purwobinangun, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Selasa (22/7/2025).

Warga bersama kader PDI Perjuangan menggelar syukuran atas rampungnya pembangunan Jalan Usaha Tani yang merupakan hasil nyata dari perjuangan aspirasi rakyat.

Jalan tani ini bukan sekadar infrastruktur fisik, tapi simbol keberhasilan politik gotong royong. Usulan yang lahir dari bawah dari ranting dan PAC PDI Perjuangan naik ke DPC hingga diperjuangkan di DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Setahun berselang, jalan itu kini bisa dinikmati oleh petani dan warga sekitar.

Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, yang turut hadir dalam peresmian, menyampaikan rasa bangga dan haru atas pencapaian tersebut.

“Ini adalah buah dari dialog antara rakyat dan wakilnya. Saat reses tahun lalu, masyarakat menyampaikan kebutuhan ini, dan hari ini sudah berdiri jalan tani yang layak. Inilah esensi politik kerakyatan,” ujar Ananda.

Ananda juga mengapresiasi partisipasi aktif warga yang hadir dan bergotong royong meski acara digelar di hari kerja.

Bacaan Lainnya

“Di Makroman ini, hubungan antara PDI Perjuangan dan rakyat bukan semata elektoral. Kami sudah seperti keluarga besar, saling jaga, saling dukung,” tegasnya.

Turut hadir dalam peresmian jalan tersebut, Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini. Mantan wali kota Surabaya itu menegaskan bahwa kerja-kerja seperti inilah yang ditekankan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Kami diperintahkan Ibu Ketua Umum untuk terus turun ke bawah, mendengar, dan bergerak bersama rakyat. Jalan tani ini adalah contoh program yang bukan dirancang dari atas, tapi dari rakyat sendiri, melalui struktur partai,” ungkapnya.

Risma mengingatkan pentingnya mempersiapkan masyarakat Kaltim menghadapi perubahan ekonomi seiring menurunnya dominasi sektor tambang.

“Ketika SDA tak lagi bisa diandalkan, masyarakat harus sudah punya alternatif. Pertanian adalah salah satunya. Dan PDI Perjuangan konsisten mendorong sektor ini,” tegasnya.

Tak ketinggalan, kebutuhan riil petani seperti alat pengering padi (Al Sintan) yang bisa mendongkrak nilai jual hasil panen turut disinggungnya.

Kata dia, meski terkendala aturan teknis pengadaan di daerah, Risma memastikan partainya akan mencari jalan keluar.

“Ibu Ketua Umum selalu bicara tentang pentingnya pangan. Kita tidak harus bergantung pada beras. Tanaman umbi-umbian seperti ketela yang tumbuh subur di sini bisa jadi solusi kemandirian pangan,” imbuhnya.

Menurut Risma, selain bernilai ekonomi, umbi-umbian lebih sehat dan punya potensi besar untuk dikembangkan sebagai pangan alternatif nasional.

“Jepang, Korea, bahkan China sudah mulai mengalihkan konsumsi dari beras ke sumber karbohidrat lain. Kita bisa lakukan hal yang sama, apalagi tanah kita sangat mendukung,” pungkasnya.

Acara syukuran ditutup dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng. Jalan tani di Dusun Purwobinangun bukan hanya membuka akses, tapi juga membuka harapan baru bagi petani.

Inilah bukti bahwa ketika rakyat dan partai bersatu dalam semangat gotong royong, perubahan bisa dihadirkan dengan cara yang membumi dan menyentuh.(*)