Rayndra, Sosok di Balik Kesuksesan Cipta Visi Farm

MAGELANG – Peternakan modern Cipta Visi Farm di Magelang, Jawa Tengah, menjadi tempat belajar bagi banyak pihak yang ingin sukses dalam beternak. Di antara yang tertarik mengikuti jejak kesuksesan Cipta Visi Farm adalah Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Belum lama ini rombongan Pemkab Kutim, dipimpin Sekretaris Kabupaten (Seskab) Rizali Hadi, bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Teguh Budi Santoso serta Kepala Bidang Kelembagaan UMKM Firman Wahyudi, melakukan kunjungan kerja ke Cipta Visi Farm. Tujuan utamanya, menggali wawasan sekaligus peluang tentang praktik peternakan modern yang inovatif untuk diterapkan di Kutim.

“Kami melihat inovasi peternakan modern ini sebagai langkah yang relevan untuk diaplikasikan di daerah kami. Dengan sistem ini, peternak dapat lebih efisien dan menghasilkan ternak berkualitas tinggi,” ujar Rizali.

Kesuksesan Cipta Visi Farm tidak bisa dilepaskan dari sosok milenial, Rayndra Syahdan Mahmudin. Pemuda kelahiran 1995 ini adalah CEO Cipta Visi Farm. Rayndra mengembangkan usahanya sejak 2016 dan kini mengelola sekitar 1.300 ekor domba. Domba-domba di Cipta Visi Farm dipelihara dalam kandang panggung dan diberikan pakan fermentasi yang diperkaya konsentrat. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan serta kualitas ternak. Domba-domba ini tidak hanya dijual sebagai sumber daging, tapi juga memenuhi kebutuhan hewan kurban saat Idul Adha, dan keperluan aqiqah.

Seskab Rizali Hadi menyampaikan apresiasi atas inovasi yang diterapkan di Cipta Visi Farm. Menurutnya, konsep peternakan modern ini dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha muda di Kutim.

“Kami melihat inovasi peternakan modern ini sebagai langkah yang relevan untuk diaplikasikan di daerah kami. Dengan sistem ini, peternak dapat lebih efisien dan menghasilkan ternak berkualitas tinggi,” ujar Rizali.

Rizali juga berharap kunjungan ini dapat menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah dan para pelaku usaha di Kutim untuk berkolaborasi sehingga perkembangan peternakan modern bisa diterapkan secara maksimal. Dia menambahkan sektor peternakan yang dikelola secara modern bisa jadi pilihan usaha yang menjanjikan bagi kaum muda Kutim.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Teguh Budi Santoso menyoroti nilai efisiensi dan standar kualitas kesehatan ternak yang diterapkan di Cipta Visi Farm.

“Peternakan modern ini memungkinkan pengelolaan ternak yang lebih optimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Konsep ini sangat potensial jika diterapkan di Kutai Timur, khususnya bagi para peternak milenial yang tertarik memulai usaha dengan pendekatan teknologi,” kata Teguh.

Firman Wahyudi, Kepala Bidang Kelembagaan UMKM, juga menilai positif cara pengelolaan yang dilakukan Rayndra. Menurutnya, peternakan modern di Cipta Visi Farm tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk lokal. Firman berharap ada kerja sama atau pelatihan yang dapat membekali peternak Kutim dalam mengelola usaha berbasis teknologi.

“Dengan menerapkan inovasi seperti yang dilakukan di Cipta Visi Farm, para peternak di Kutim diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, meningkatkan produksi, dan mendukung kemandirian pangan di daerah,” kata Firman. (*)