OPINI, JURNALTODAY.CO – Menurut PKPU No. 7 tahun 2022, Warga Negara Indonesia berhak menggunakan suaranya untuk memilih dalam Pemilu adalah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin;
Dalam sejarah perjuangan di masa sebelum dan sesudah kemerdekaan bahkan pembangunan bangsa Indonesia, anak muda merupakan komponen utama, pemantik sekaligus pendobrak pembaharuan dan perubahan nasib bangsa ke arah yang lebih baik.
Pada tahun 2024, tahun politik sekaligus hajatan akbar demokrasi di Indonesia, sudah saatnya anak muda kembali bersuka cita mengambil peran untuk memilih, menjadi pengawas bahkan menjadi penyelenggara.
Sudah saatnya anak muda bersuka cita untuk memilih. Jangan sampai pemuda yang punya potensi suara 50 persen mempengaruhi masa depan bangsa tidak pergi ke bilik suara karena memilih tidur atau bangun kesiangan, apatis, skeptis, dan berbagai macam alasan kemalasan.
Ada ratusan bahkan ribuan altermatif calon legislatif yang bisa memjadi pilihan. Ada belasan partai yang sedang mengenalkan diri dan membangun kepercayaannya. Giliran pemuda memilih mana yang menurut mereka mampu menjadi penyambung lidah.
Saatnya generasi muda mengamati, mempelajari, memberikan ruang, dan waktu untuk mereka memperkenalkan diri, menjelaskan program-programnya.
Menuntut para kontestan untuk menunjukkan kemampuan mereka mendengar, menangkap, serta mencerna aspirasi anak muda, termasuk ruang ekspresi, pengembangan bakat, fasilitas eksistensi, tempat belajar dan lain sebagainya.
Hal itu menjadi sangat penting sebab kelompok usia muda punya banyak varian pilihan, sebelum akhirnya memilih apa yang terbaik untuk masa depan mereka, secara individu, kelompok, dan bernegara.
Perlu diperhatikan pemuda adalah wujud keberanian berfikir, keberanian merubah, keberanian untuk mandiri serta keberanian mempertahankan nilai-nilai luhur dan keberadaban yang telah menjadi pondasi republik ini.
Siapkan diri untuk mengamati pemaparan visi misi dari caleg dan calon2 pemimpin negeri. Membuka diri untuk mengenali karakteristik mereka sebelum akhirnya memutuskan memilih apa dan siapa.
Perubahan, keberanian, dan perbaikan itu bisa lahir hari ini dari barisan pemilih muda. Memilihlah dengan riang gembira, memilihlah sebagai bentuk kasih sayang kepada bangsa dan negara.
Jangan sampai ketiduran!(**)
Penulis: Bepi Januar Sinatria saat ini aktif di Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kalimantan Timur.