Pemda Manggarai Sediakan Lahan Parkir Bagi Mobil-Mobil Taksi Menggunakan Badan Jalan

Badan jalan di Manggarai dijadikan lahan parkir oleh sopir taksi
Badan jalan di Manggarai dijadikan lahan parkir oleh sopir taksi

RUTENG, JURNALTODAY.CO – Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Perhubungan bersama pihak Kepolisian menyuguhkan lahan parkir kendaraan roda empat(mobil taxi) menggunakan badan jalan.

Hal ini sudah berlangsung lama sehingga banyak keluhan yang disampaikan pengguna jalan akibat ulah pemerintah yang menyuruh para sopir taksi untuk memarkirkan kendaraan dengan menggunakan badan jalan.

Pantauan jurnaltoday.co di lapangan terlihat puluhan kendaraan taxi yang parkir menggunakan badan jalan. Akibatnya, jalan menjadi sempit dan menimbulkan kemacetan.

Salah satu pengguna jalan yang namanya minta dirahasiakan saat diwawancarai mengaku kesal terhadap mobil taksi yang memarkir kendaraan secara liar.

“Kami heran dengan beberapa sopir mobil taksi ini, apakah mereka tau aturannya atau memang sengaja diparkir liar seperti ini. Atau mungkin pemerintah yang perintahkan seperti ini? Karena selama ini, kami tidak pernah liat ada upaya penertiban dari dinas perhubungan terkait parkiran liar ini”, terangnya, Rabu(20/12/2023).

Selain itu, ia menjelaskan bahwa setiap hari pegawai dari dinas perhubungan selalu ada di tempat parkiran mobil-mobil taksi yang menggunakan badan jalan setiap hari, tapi tidak ada tindakan.

Bacaan Lainnya

“Ditempat ini, ada banyak kejadian yang hampir ditabrak oleh kendaraan – kendaraan besar karena sempitnya jalan. Saya pikir, pemerintah tau aturan soal ini, tapi kalau memang hal ini saja tidak direspon bisa kita simpulkan bahwa SDM pemerintah juga sempit seperti jalan ini”, ucapnya lagi.

Tak hanya pengguna jalan, salah satu ojek juga mengeluh hal serupa terkait parkiran liar yang menggunakan badan jalan mengaku sangat kecewa terhadap mobil-mobil taksi yang dengan tau dan mau memarkirkan kendaraannya memakai badan jalan.

“Bayangkan saja pak, setengah badan jalan mereka pakai untuk parkiran. Kalau sudah pakai setengah, otomatis sempit jalannya. Apalagi jalur ini, sering di lalui kendaraan-kendaraan besar pak”,cetus seorang ojek tersebut saat diwawancara Jurnaltoday.co

” Setau saya, ada terminalnya untuk mobil-mobil taksi yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Namun, yang terjadi disini sangat semrawut. Saya tidak tau juga, kenapa para sopir-sopir taksi ini berani parkir disini tentu ada yang perintahkan. Jujur saja pak, saya bilang begitu karena sejauh ini, saya tidak pernah lihat ada upaya dari pemerintah melalui dinas perhubungan untuk melakukan penertiban ini barang”, terangnya.

Sopir-Sopir Taksi Mengaku Diperintah Oleh Dinas Perhubungan

Tak sampai disitu, media ini mencoba menggali beberapa alasan dibalik parkiran liar terhadap beberapa sopir taxi.

Seorang sopir yang tidak mau menyebut namanya saat diwawancara jurnaltoday mengaku bahwa dirinya diperintah oleh dinas perhubungan dan kepolisian manggarai untuk parkir kendaraan menggunakan badan jalan .

“Toe ata ngoeng ru ami e, kut bae lehau. Perintah le dinas perhubungan agu kepolisian tara berani parkir no’o ami.Agu neka hanang ami wawancara e, ngo wawancara sopir sot iwo. (Ini bukan kemauan kami, supaya kau tau. Kami diperintah oleh dinas perhubungan dan kepolisian parkir disini. Dan jangan hanya kami yang diwawancara, sopir yang juga harus diwawancara juga)”, ungkapnya.

Sementara salah satu Sopir yang bernama Tobi asal waso juga mengaku bahwa dirinya bersama sopir-sopir yang lain diperintah dari dinas perhubungan dan kepolisian untuk menggunakan badan jalan untuk parkiran mobil-mobil taxi.

“Waktu itu,dinas perhubungan, kepolisian dan juga pak Sekda juga turut hadir waktu untuk mengatur dan perintahkan kami menggunakan badan jalan bagian kanan untuk parkiran mobil-mobil taxi”, terang Tobi

” Kami juga tau aturan ini barang adek. Tapi yang perlu dilihat oleh pemerintah kalau mau daerah ini terlihat rapi dan elok, jangan pilih kasih. Terapkan aturan yang adil. Mana bisa, kalau mobil yg dari luar mereka langsung turun penumpang disini, sementara kami harus tunggu di terminal. Ini kan tidak adil penerapan aturannya. Makanya, kami juga mengikuti mereka parkir disini”, ungkapnya.

Tobi, berharap pemerintah harus membuka mata terkait persoalan parkiran ini, supaya tidak ada konflik yang terjadi. Pemerintah juga jangan pilih kasih dalam menegakkan aturan soal parkiran.

“Saya pikir, itu alasan kami kenapa sampai saat ini kami parkir menggunakan badan jalan. Dan ini juga atas perintah dari dinas perhubungan, karena sebelumnya kami sempat mau demo kepada pemerintah khususnya dinas perhubungan”, ucapnya lagi.

Mirisnya, di ruas apotek rajawali dari pantauan Jurnaltoday terlihat ada tanda larangan parkir bagi mobil-mabil angkutan barang dan lainnya. Namun, tanda yang sudah terpasang disitu diabaikan. Bahkan dua pegawai dari dinas perhubungan sempat diwawancara Jurnaltoday yang memungut retribusi disitu mengabaikan hal tersebut.

“Kami tau ada tanda larangan parkir pak.Namun, kami diperintah oleh pimpinan kami. Kalau mau tanya itu, langsung ke pimpinan kami saja pak”, cetusnya sambil meninggalkan wartawan saat di wawancarai

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai dan Kasat Lantas Polres Manggarai belum berhasil dikonfirmasi walaupun media ini sudah berupaya mendatangi instansi masing-masing. (Kord)