Maksud Menolong, Pemuda Asal Kampung Tontol di Keroyok Warga Sekampung

Korban penganiayaan yang dilakukan keluarga pemilik kost Agustinus Sadu

Jurnaltoday.co – Nasib naas menimpa pemuda asal kampung Tontol, Desa Watu Umpu Kebupaten Manggarai Barat, di keroyok warga sekampung saat menjenguk saudaranya yang sedang sakit.

Kejadian yang menimpa Yohanes T. Belantara dan Tobias Hartono berlangsung di kamar kost tempat saudaranya tinggal.

Diceritakan Yohanes, awalnya ia mendapatkan informasi kalau sang kakak sakit, saat ia berada ditempat kerja. Sontak, ia dan dua rekannya yang tak lain adik sepupunya sendiri bergegas mendatangi kost tempat kakaknya tinggal saat itu juga.

“Awalnya saya ditelpon sama kakak Robi, kalau dirinya tertimpa musibah, jatuh dari sepeda motor. Mendengar informasi tersebut, saya dan kedua adik sepupu saya langsung menuju kost kakak saya di Kampung Lancang. Menggunakan dua unit sepeda motor standar dealer,” kata Yohanes pada awak media. Sabtu (1/4/2023) siang di Mapolres Manggarai Barat.

Setiba di lingkungan kost tempat Robi tinggal, dia dan kedua adik sepupunya disambut baik oleh beberapa penghuni kost, situasi saat itu pun masih dalam kondisi aman tanpa ada gelagat mencurigakan.

Bacaan Lainnya

“Saat kami melihat kondisi kakak Robi yang mengalami luka di bagian tangan kiri, kami langsung mengambil tindakan pengobatan luka dengan cara tradisional, mengoles menggunakan minyak,” beber Yohanes.

Saat mereka sedang mengobati Robianus, pemilik kost bernama Agustinus Sadu (72) datang menghampiri mereka dengan nada kasar serta ancaman. “Kenapa kalian rame-rame disini, pulang dari sini,” kata Yohanes meniru perkataan pemilik kost.

Menjawab perkataan itu, Yohanes mengatakan “Kita datang kesini untuk menjenguk kakak yang sedang sakit,” akunya.

Adu mulut terjadi, Agustinus Sadu, ancam akan melaporkan ke pihak kepolisian, sehingga Yohanes pada saat itu mempersilahkannya untuk hubungi polisi. Ia berjanji bersama tiga saudaranya siap bertanggung jawab.

Usai adu mulut, Agustinus Sadu meninggalkan kamar tersebut dengan marah. Tak berselang lama, sekitar 30 menit berlalu, Yohanes dikagetkan dengan munculnya segerombolan yang ia duga preman, “langsung membabi-buta menghajar kami menggunakan potongan kayu balok dan ditusuk menggunakan kunci motor,” kata Yohanes.

Akibat pengeroyokan itu, Yohanes mengalami luka bagian punggung, mata kiri mengalami memar, telinga kanan kena bonyok, leher belakang sakit akibat dipukul kayu satu kali, rahang kiri dan kanan juga memar.

Tak terima dengan pengeroyokan itu, Yohanes bersama tiga rekannya langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian Manggarai Barat pada Sabtu (1/4/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WITA.

Sementara itu, Agustinus Sadu pemilik kost, saat di konfirmasi, Ia mengakui terkait adanya pengeroyokan terhadap Yohanes T. Belantara dan Tobias Hartono oleh sekelompok orang. Serta menjelaskan bahwa orang tersebut merupakan keluarganya yang ada di sekitar kompleks tempat kediamannya.

“Saya tidak terima, lantaran mereka ngobrolnya terlalu keras, mengganggu ketenangan, sekitar pukul 22:00 malam saya suruh mereka bubar karena mereka terlalu ribut dan ancam mereka untuk lapor ke polisi,” kata Agustinus.

Karena merasa ada perlawanan, Agustinus tidak terima, anak Agustinus bernama Alfonsis febri hano ade putra mengontak semua keluarganya yang ada di sekitar TKP.

“Ada apa, mana orangnya lalu saya tunjuk itu orangnya kemudian keluarga saya langsung sergap, sikat habis, mereka pukul dia itu,” Jelas Agustinus sadu degan nada tinggi.

Alfonsis febri hano ade putra mengatkan, ia menerima informasi dari orang tuanya lalu berusaha untuk membantu karena ia mengaku orang tuanya memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

“Memang itu kelirunya saya bukan menghubungi polisi malah menghubungi keluarga,”pungkasnya. (*)