DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki jaringan sungai yang luas, menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan infrastruktur. Mulai dari kondisi jalan yang memerlukan perbaikan hingga pendangkalan Sungai Mahakam yang berpotensi memperparah risiko banjir.
Untuk mengatasi hal ini, kolaborasi strategis antara pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dinilai menjadi kunci solusi.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Guntur, menekankan pentingnya sinergi tersebut guna memperkuat pembangunan infrastruktur sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Perbaikan jalan di berbagai daerah sangat penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan perekonomian,” ujarnya (5/6/2025).
Guntur berharap pemerintah dapat memaksimalkan pemanfaatan alat berat milik perusahaan besar, terutama di sektor konstruksi, untuk membantu perbaikan jalan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Banyak perusahaan di Kaltim memiliki alat berat. Jika ada kerja sama, ini bisa sangat membantu dan menambah PAD,” jelasnya.
Selain infrastruktur jalan, Guntur juga menyoroti pengelolaan transportasi air yang saat ini masih didominasi oleh pemerintah pusat melalui kerja sama operasional (KSO) dengan Kementerian Perhubungan dan KSOP.
Ia mendorong agar BUMD Kaltim dilibatkan lebih aktif, terutama dalam pengelolaan Sungai Mahakam.
“Contohnya seperti di Baritong, pengelolaan sungainya sudah dilakukan oleh BUMD. Ini harus diperluas,” ucapnya.
Guntur mengungkapkan bahwa pendangkalan Sungai Mahakam terjadi sekitar 5 cm setiap tahun akibat sedimentasi dan abrasi. Kondisi ini mengancam kelancaran alur sungai dan menjadi pemicu banjir yang kerap melanda Kaltim.
“Alur Sungai Mahakam sangat vital dari hulu hingga hilir. Pendangkalan harus segera ditangani dengan pengerukan rutin agar aliran air lancar dan risiko banjir berkurang,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Gubernur yang telah mendorong penggunaan teknologi untuk pelestarian sungai.
“Pak Gubernur sangat mendukung inovasi teknologi dalam pengelolaan sungai. Ini langkah progresif untuk menjaga ekosistem sekaligus mendukung masyarakat yang masih bergantung pada transportasi air,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi multipihak, diharapkan Kaltim dapat mengatasi tantangan infrastruktur dan lingkungan secara berkelanjutan, demi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.(Do/Adv/Dprdkaltim)