JURNALTODAY.CO, SAMARINDA, — Akhirnya, kabar gembira datang untuk dunia pendidikan Kalimantan Timur. Dana Pendidikan Gratispol senilai Rp44, 15 miliar yang akan disebar ke tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di wilayah Kaltim telah dicairkan.
Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Selasa (12/11/2025) di Samarinda. Dicairkannya anggaran ini, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan akses pendidikan yang merata dan berkeadilan demi masa depan Bumi Etam.
“Dana ini adalah investasi kita untuk menyiapkan generasi unggul. Tidak ada lagi anak Kaltim yang harus berhenti kuliah hanya karena biaya. Gratispol adalah wujud nyata komitmen Pemprov dalam mewujudkan Generasi Emas Kaltim 2045,” ucap Gubernur Rudy Mas’ud.
Gubernur menegaskan dana tersebut harus digunakan secara tepat sasaran dan transparan, terutama untuk membantu pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Kampus wajib memastikan setiap rupiah dana ini menyentuh mahasiswa yang membutuhkan. Ini uang rakyat, harus kembali untuk rakyat,” tegasnya.
Untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Gubernur menjelaskan bahwa pencairan akan menyusul setelah seluruh kelengkapan administrasi diverifikasi.
“Kita tidak ingin ada kendala administratif yang menunda hak mahasiswa. Begitu semua lengkap, BPKAD siap menyalurkan. Prinsipnya, tidak ada yang ditinggalkan,” terangnya.
Gubernur mengimbau pimpinan kampus negeri agar segera melakukan pengecekan rekening masing-masing dan mempercepat distribusi bantuan ke mahasiswa.
Program Gratispol disebut sebagai simbol arah baru pembangunan Kalimantan Timur yang menempatkan pendidikan sebagai tiang utama peradaban daerah.
Di tengah derasnya arus eksploitasi sumber daya alam, Pemprov Kaltim menunjukkan keberpihakan pada sumber daya manusia menyalakan obor perubahan dari ruang-ruang kampus.
“Kita ingin generasi muda Kaltim tumbuh sebagai pelopor, bukan penonton. Mereka harus siap mengambil peran dalam membangun peradaban baru Nusantara,”pesan Gubernur Rudy Mas’ud.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, Ahmad Muzakkir, memastikan bahwa pencairan dana berjalan cepat dan akuntabel.
“Semua proses administrasi selesai tanpa kendala. SP2D diterbitkan hanya satu jam setelah SPM dari Biro Kesra masuk. Ini bukti bahwa Pemprov Kaltim serius mempercepat realisasi program prioritas rakyat,”terang Muzakkir.
Langkah cepat tersebut menunjukkan koordinasi solid antarinstansi, sekaligus memperkuat citra Kaltim sebagai daerah dengan manajemen keuangan publik yang profesional dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Total dana sebesar Rp44.153.600.000 dialokasikan ke tujuh perguruan tinggi negeri di Kaltim dengan rincian sebagai berikut:
• Universitas Mulawarman (Unmul) – Rp22.454.300.000
• Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) – Rp6.382.100.000
• UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) – Rp4.898.600.000
• Institut Teknologi Kalimantan (ITK) – Rp4.680.500.000
• Politeknik Kesehatan Kemenkes Samarinda – Rp3.562.940.000
• Politeknik Negeri Balikpapan – Rp1.570.360.000
• Politeknik Pertanian Negeri Samarinda – Rp604.800.000.(*)
