Dua Sumber Dana Pengaspalan Jalan Batu Putih Porehu Dikerjakan Belum Maksimal

BATU PUTIH, JURNALTODAY.CO – Proyek pengaspalan ruas jalan Kecamatan Batu Putih – Kecamatan Porehu Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara dianggap masyarakat setempat belum maksimal. Pasalnya selain kualitas pekerjaan yang kurang bagus, juga belum semuanya tersambung alias sepotong – sepotong.

Proyek pengaspalan ruas jalan di 2 Kecamatan itu menelan anggaran sebanyak Rp. 27.884.233.000 dengan 2 pos anggaran, yakni APBN melalui dana Instruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp.24.000.000.000 dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga sebesar Rp.3.884.233.000.

Salah seorang warga Kelurahan Batu Putih yang enggang disebutkan namanya menyayangkan, proyek pengaspalan itu tidak dikerjakan secara maksimal dan tidak melakukan kajian yang matang, mana yang bisa di skala prioritaskan mana yang tidak.

“Begini nih kalau tidak dikaji secara matang, pekerjaannya amburadul dari segi kualitas dan pengaspalan nya sepotong, sepotong,” Ujarnya. Minggu (25/12/2023).

Lebih lanjut ia menyebutkan, ada 2 akses penghubung kedua Kecamatan itu pertama dari arah Polsek Batu Putih Kecamatan Batu Putih menuju Porehu dan kedua dari Desa Lelewawo Kecamatan Batu Putih menuju Kecamatan Porehu.

“Kedua akses penghubung di dua kecamatan itu dalam pantauan saya belum tersambung, artinya ada yang sudah diaspal dan masih ada yang belum. Kemudian kualitas aspalnya tidak bagus. Sudah banyak yang terkelupas,”jelasnya.

Bacaan Lainnya

Amir salah seorang warga di Kecamatan Porehu berharap agar semua akses jalan dari Kecamatan Batu Putih menuju Kecamatan Porehu dan dari Kecamatan Tolala menuju Kecamatan Porehu bisa tersambung dengan diaspal kualitas yang baik.

” Kami berharap Pemerintah Kabupaten dan Provinsi termasuk DPRDnya memikirkan juga nasib kami di wilayah Utara ini, coba bapak lihat di Tirowali Desa Tobela sampai Desa Bansala, itu rusak parah pak. tolong diperhatikan lah, Harap Amir.

Terpisah, salah satu anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara daerah pemilihan V, Farhana Mallawangan saat dimintai keterangannya melalui telpon seluler mengatakan, anggaran Rp. 3.884.233.000 awalnya disaat pembahasan anggaran di 2022 lalu itu sebesar 5 Miliar. Namun entah bagaimana yang terealisasi hanya 3.884.2333.000 saja.

“Saya ikut memperjuangkan itu pada saat pembahasan anggaran, awalnya tidak ada, namun akhirnya berhasil kami masukkan sebentar 5 Miliar. Alhamdulillah selama di DPRD Provinsi sudah lumayan juga dana kita masukkan disana (Kecamatan Porehu),”ujarnya.