DPRD SAMARINDA, JURNALTODAY.CO – Ahmad Vananzda kembali menyoroti kendala komunikasi dengan pemilik lahan terkait relokasi pedagang Pasar Subuh.
“Belum ada Komunikasi antara pedagang dan pemilik lahan,” katanya, Kamis (15/5/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu mengaku telah berusaha merangkul pemilik lahan untuk berdialog, namun tidak mendapat tanggapan.
“Saya sudah merangkul bapak selalu pemilik lahan tapi saya di cuekin,” benernya.
Ahmad Vananzda menilai perbedaan status sosial diantara mereka bisa saja menjadi penghalang.
“Mungkin saya orang biasa bapak orang kaya, tapi saya punya itikad baik untuk berdialog dengan pemilik lahan,” tambahnya.
Pengalaman panjangnya sebagai wakil rakyat tidak membuatnya dikenal oleh pemilik lahan.
“Saya sudah lima periode tapi bisa tidak kenal,” ungkap legislator dari Dapil Samarinda I itu.
Menurutnya, kondisi ini memperlihatkan bahwa persoalan relokasi tidak hanya soal fisik, tetapi juga hubungan sosial yang rumit.
Dia berharap ada upaya serius untuk membuka komunikasi yang selama ini terputus. Ahmad Vananzda menilai dialog menjadi kunci untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak. (my/adv)