Jurnaltoday.co – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar), Arianto, pada 6 Agustus 2025 menegaskan bahwa kolaborasi antar-lembaga desa saat ini menjadi kunci keberhasilan daripada Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang.
Dirinya berpendapat, bahwa keterlibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Koperasi Merah Putih, hingga lembaga ekonomi desa lainnya juga harus diperkuat sehingga program EKI dapat berjalan optimal.
“Kalau lembaga desa kompak, program ini akan lebih mudah dijalankan dan memberi manfaat langsung ke masyarakat,” ungkap Arianto.
Arianto, menilai bahwa ekosistem keuangan berbasis transaksi non-tunai ini tidak hanya sekedar untuk membuat pengelolaan keuangan lebih transparan saja, akan tetapi juga untuk mempercepat digitalisasi transaksi masyarakat di desa.
“Diharapkan di ekosistem desa itu ada pengelolaan keuangan yang berbasis transaksi non-tunai,” tegasnya.
Dalam hal ini, Arianto juga mencontohkan akan keberhasilan implementasi EKI di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun.
Yang mana dalam hal ini desa tersebut telah lebih dulu melaksanakan program serupa. Ia berharap capaian tersebut bisa menginspirasi Bangun Rejo untuk terus tumbuh dan menjadi percontohan bagi desa lain.
“Seperti tahun kemarin kita di Desa Pela. Mudah-mudahan dengan adanya program ekosistem keuangan inklusif ini bisa menambah geliat perekonomian di desa,” pungkasnya.
