DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Legislator Kalimantan Timur, Didik Agung Eko Wahono, kembali melaksanakan agenda Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) yang keempat, bertempat di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Sabtu (10/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Didik mengangkat tema Human Security atau keamanan manusia, sebagai pendekatan alternatif dalam memahami dan menjaga stabilitas sosial di tengah perubahan zaman.
Kegiatan yang diikuti puluhan warga ini juga menghadirkan dua pemateri, yakni Muhammad Nasir dan Sutardi.
Dalam pemaparannya, Didik menjelaskan bahwa konsep Human Security berfokus pada perlindungan terhadap individu, bukan semata-mata menjaga keamanan negara secara makro.
Ia memaparkan bahwa ada tujuh elemen utama dalam konsep ini, meliputi ketahanan ekonomi, kecukupan pangan, kesehatan, keberlanjutan lingkungan, keamanan pribadi, perlindungan komunitas, dan stabilitas politik.
Menurutnya, jika salah satu unsur tersebut terganggu dalam skala luas dan terus-menerus, maka dampaknya bisa berkembang menjadi ancaman terhadap keamanan negara. Namun dalam situasi normal, gangguan tersebut masih bisa dikendalikan.
Muhammad Nasir dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa pendekatan Human Security pertama kali diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1994, sebagai respons terhadap pergeseran ancaman global yang kini lebih sering berasal dari dalam negeri ketimbang konflik militer antarnegara.
Sementara itu, Sutardi menyoroti pentingnya sinergi antara Human Security dan pembangunan berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa negara harus menjamin berbagai aspek dasar kehidupan seperti ekonomi, pangan, kesehatan, dan lingkungan karena itulah pondasi utama rasa aman masyarakat.
Mengakhiri kegiatan, Didik menyampaikan kepada media bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar lebih tanggap terhadap tantangan global yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari, melalui perspektif keamanan manusia yang holistik.(Do/Adv/Dprdkaltim)