Bangun Budaya Kerja Religius, DPMD Kukar Terus Sosialisasikan Gerakan Etam Mengaji

Bangun Budaya Kerja Religius, DPMD Kukar Terus Sosialisasikan Gerakan Etam Mengaji

Jurnaltoday.co – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara saat ini terus dorong pembentukan budaya kerja yang religius dan berintegritas melalui program Gerakan Etam Mengaji (GEMA).

GEMA sendiri telah diluncurkan pada 2021 sebagai sarana pembinaan spiritual bagi ASN dan tenaga honorer di lingkungan DPMD Kukar.

Arianto, selaku kepala DPMD Kukar mengatakan jika program GEMA bukan sekedar agenda rutin, tetapi juga menjadi bagian dari penguatan karakter SDM di instansinya.

“Sejak diluncurkan pada 2021, program ini menjadi sarana pembinaan spiritual bagi aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga honorer guna membentuk pribadi yang berakhlak dan berintegritas,” ujarnya pada Selasa (24/6/2025).

Tujuan utama GEMA adalah meningkatkan literasi Al-Qur’an sekaligus menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan kerja sehari-hari.

“Dengan pendekatan personal, setiap ASN memiliki kesempatan belajar mulai dari tingkat dasar hingga mahir,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Langkah pertama yang dilakukan salah satunya melakukan pemetaan kemampuan baca Al-Qur’an seluruh ASN dan tenaga honorer.

Dan dari data yang terkumpul dijadikan dasar penyusunan program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

“Setelah itu, kami buatkan program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” tambahnya.

Bahkan agar bisa membangun semangat kolektif, pembagian tugas membaca Al-Qur’an juga disesuaikan dengan struktur organisasi.

Yang mana nantinya setiap bidang dan subbagian diberi target lima juz dalam kurun waktu enam bulan, sehingga nanti satu kali khataman bersama dapat diselesaikan dalam satu semester.

“Target kami adalah dua kali khataman dalam setahun. Jadi semangat mengaji ini terus terjaga, dan bisa menjadi bagian dari budaya kerja yang positif,” kata Arianto.

Dan GEMA ini akan terus dijalankan dan terbuka untuk seluruh pegawai.

“Target kami bukan hanya bisa membaca, tapi juga menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan moral dalam bekerja,” tutupnya.