JURNALTODAY.CO, SAMARINDA– Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus menjadi prioritas bagi pemerintah dalam mecapai kota layak untuk anak. Saat ini sekolah inklusi bagi para siswa berkebutuhan khusus sudah mencapai 155.
Sekolah inklusi merupakan tempat di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Namun, anak berkebutuhan khusus tetap didampingi oleh guru pendamping selama kegiatan belajar mengajar.
Anggota DPRD Kota Samarinda dari Komisi IV, Deni Hakim Anwar, menegaskan urgensi sekolah inklusi, agar guna memastikan anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan.
“Sekolah swasta ada, tapi kita ingin sekolah inklusi hadir di Kota Samarinda. Pemerintah kota sebaiknya memiliki sekolah khusus yang disubsidi untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” ungkapnya, (6/2/2024).
Lanjutnya, juga berharap dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur juga di barengi dengan memberikan dukungan menyediakan fasilitas untuk sekolah inklusi, sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“Saat ini sekolah inklusi dikelola swasta, itu mahal banyak yang tidak mampu. Pemerintah harus memberikan dukungan sehingga sekolah inklusi tidak membebani orang tua dan dapat diakses oleh semua anak berkebutuhan khusus,” tambahnya.
Politisi Partai Gerindra ini menekankan bahwa pendidikan inklusi harus menjadi prioritas pemerintah, bukan hanya menjadi domain swasta dengan biaya yang tinggi.
“Dukungan pemerintah dalam menyediakan sekolah inklusi akan mewujudkan sistem pendidikan yang lebih berkeadilan di Kota Samarinda, dan semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan tanpa terkecuali,” pungkasnya. (ADV)
