RAHA, JURNALTODAY.CO – Puluhan kendaraan roda enam yang bolak balik angkut tanah timbunan di jalan bay pas Kota Raha, sudah menjadi pemandangan biasa tiap hari setelah ada proyek timbunan di alun alun. Hanya saja pemandangan ini kini meninggalkan bekas.
“Saya kira berkendaraan memakai masker itu ada hanya pada musin Corona. Ternyata, untuk saat ini jikalau kita akan bepergian berkendara lewat bay pas itu harus menggunakan masker,. Kalau tidak, maka sesak napas yang kita alami seperti pada warga lainya sudah ada yang sakit sesak napas,”sebut Ode salah seorang warga Laino. Kamis (21/12/2023)
Sebab, kata dia banyak debu yang berterbangan jikalau kendaraan lewat di jalan tersebut. Sebut saja di jalan bay alun alun menuju lagasa.
Kini jalan itu sudah ditutupi dengan debu tanah bekas timbunan yang jatuh dari mobil saat melewati jalan itu.
“Kalau tidak percaya coba silahkan lewat di jalan itu. Kalau mobil perusahaan lagi menyiram, itu hanya membersihkan di tengah jalan saja. Dan bekas tanahnya menepi di pinggir jalan dan becek. Padahal, yang seharusnya itu tanah keluar dari jalan agar kalau jalan sudah kering tidak ada.debunya,”bebernya.
Pekerjaan yang menelan anggaran kurang lebih Rp 7 miliar tersebut, kira kira dikerjakan sudah sebulan.
“Ini bisa jadi jikalau mobil mengangkut tanah tidak ditutup dengan terpal. Sehingga tanah dengan mudahnya jatuh di jalan dari pengambilan tanah sampai ketempat timbunan yakni depan alun alun. Kami hanya titip pesan kepada pemerintah atau pihak kepolsian serta pihak kejaksaan untuk memantau kegiatan ini .pekerjaan besar ini bro. Jangan hanya untungnya saja yang dipikirkan, tapi harus juga resiko dari pekerjaan itu terhadap masyarakat,”pungkasnya. (UYA)