Jurnaltoday.co – Pemerintah Kabupaten Bombana mencatat harga komoditi pertanian sempat memberikan dampak negatif terhadap laju inflasi. Diantaranya hasil produksi hortikultura seperti cabe, tomat, bawang merah dan gabah mengalami kenaikan harga hingga 80 persen.
Kepala dinas Pertanian Bombana Muhammad Siarah menuturkan, Langkah pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi tidak berlarut panjang mempengaruhi harga komoditi pertanian, Pemerintah setempat menjalin kerja sama antar daerah, guna untuk memasarkan hasil produksi komudity para petani, seperti ke Kota Kendari, Kota Baubau, di Kabupaten Buton dan di kota Makassar Sulawesi selatan (Sulsel).
“Sekarang harganya sudah cenderung menurun, cabe diantaranya dari harga 60 ribu rupiah per/kilogram, kini turun sampai 15 sampai 10 ribu rupiah per/kg. padahal pada saat inflasi itu naik sampai 60 ribu rupiah,” terangnya.
Sikap Pemkab Bombana dalam menekan Inflasi ini terus dilakukan. seperti penerapan program Penjabat Bupati Burhanuddin yang mengharuskan setiap desa dari total 122 desa umemiliki satu produk kelas global yang unik dengan memanfaatkan sumber daya lokal atau disebut One Vilage One Product.
Kemudian, Pj Bupati Bombana juga kembali mengajak masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD)nya untuk mengelolah satu hektar lahan pertanian khusus komuditi hortikultura
“Terakhir ya kita harus berkolaborasi dengan pengusaha guna untuk membantu memasarkan hasil produksi pertanian kita,” pungkasnya.