Upah Karyawan Swalayan Pagi dan Sentosa Raya ini Hanya Seharga Satu Karung Beras

Ilustrasi

Jurnaltoday.coSwalayan Pagi dan Swalayan Sentosa Raya di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan  ngupahin karyawannya di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT tahun 2023 sebesar Rp2.123.994. Besaran UMP provinsi ini meningkat 7,54% dari 2022 sebesar Rp1.975.000. Selasa 17/5/2023

Selain itu, dua Perusahaan ini juga diduga tidak membuat perjanjian kontrak dengan para karyawannya. jadi perusahaan memiliki peluang semena-mena terhadap karyawannya. Fakta ada karyawannya ngaku sudah  bekerja selama 8-10 tahun, tetapi cuman haragai upah sebesar 800 ribu saja. yah kalau dikali-kali dapatlah sekarung beras 50 kilogram ples sayur. Lantas kapan dong nabungnya ?

Sebut saja Ina warga Pitak, Ia mengaku bekerja di Sentosa. “Saya sudah 8 tahun kerja disini kk. Dan saya menerima gaji 800 ribu per bulan. Itu pun kalau kalau saya rajin masuk kerja”, terangnya begitu polos kepada awak media.

Gambar : Halaman depan Toko/Swalayan Pagi dan Swalayan Sentosa Raya

Disini, Ina kembali meyakinkan bahwa dirinya bekerja tidak ada perjanjian kontrak terhadap perusahaan tempatnya menempuh harapan. Mau protes takut di PHK.

“Cape juga kak. Jam kerja kami mulai jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Gajinya pula kecil sekali. Mana cukup buat biaya keluarga”, Tuturnya lagi.

Senada dengan Tini warga kumba, sudah 10 tahun di Swalayan pagi Ruteng. menurutnya selama kerja perusahaan itu dirinya hanya dapat gaji satu juta 200 perbulan.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah 10 tahun disini kak. Gaji saya satu (1 ) juta 200 per/bulan .Kami tidak ada perjanjian (kontrak) kerja yang mengikat”, tutur Tini kepada awak media, Rabu(17/5/2023).

Kata dia, Karyawan Perusahaan tempatnya bekerja sempat ngamuk (Protes) terkait upah yang minim ke Dinas Tenaga Kerja (DIsnaker) Kabupaten Manggarai. Namun, hingga saat ini belum ada perubahan atas harapan mereka dapat setara dengan Karyawan pada umumnya..

“Kami menduga mungkin pihak perusahaan sudah memberikan sesuatu ke pegawai tersebut. Makanya, setiap kali mereka ke sini, kami benci sekali”, kata Tini dengan nampak kesal.

Hingga berita ini terbit, Tim media ini masih terus melakukan konfirmasi kepada Disnaker Kabupaten Manggarai dan kedua  Perusahaan tersebut.