UMKM Berau: Pilar Ketahanan Ekonomi dan Penggerak Pariwisata Masa Depan

Foto : Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah/do/Jurnaltoday.co

DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, menegaskan peran vital Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Berau dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah dan mendukung pengembangan sektor pariwisata. Keyakinan ini didasarkan pada bukti nyata ketangguhan UMKM di tengah krisis.

“Sangat luar biasa ya kalau untuk UMKM kemarin terbukti saat COVID. Kalau bisa dibilang saat COVID itu mematikan perekonomian,” tegas Syarifatul saat ditemui pada Rabu (28/5/2025).

Ia menggarisbawahi bahwa ketika sebagian besar sektor ekonomi terpuruk akibat pandemi, UMKM justru menunjukkan daya lenting yang mengesankan.

Kunci ketangguhan itu, menurut Syarifatul, terletak pada kemampuan adaptasi pelaku UMKM Berau yang cepat beralih ke sistem penjualan online.

“Tapi ternyata sektor UMKM itu masih berjalan karena banyak masyarakat ternyata membeli dari online lain dan dijual juga secara online,” ujarnya menjelaskan mekanisme yang menjaga roda usaha tetap berputar.

Berkat ketangguhannya, Syarifatul menilai UMKM layak menjadi mitra strategis pemerintah daerah untuk mendongkrak pariwisata Berau. Ia meyakini kolaborasi antara kedua sektor ini akan menciptakan dampak ekonomi berlipat bagi masyarakat.

“Dengan adanya UMKM ini yang maju, bisa membantu sektor pariwisata nantinya akan berkembang,” lanjutnya optimis.

Sebagai bukti nyata potensi UMKM lokal, Syarifatul menyoroti kesuksesan produk unggulan Cokelat Berau. Tak hanya merajai pasar lokal, produk ini bahkan telah menembus pasar internasional.

“Karena sekarang yang lagi booming di Berau itu adalah choco coklat Berau sudah berkembang sampai ke luar negeri,” tuturnya dengan bangga.

Keberhasilan ini, diakui Syarifatul, tidak lepas dari dukungan pihak ketiga seperti PT Berau Coal.

“Kita memang selama ini dibantu oleh Berau Coal untuk mensuplai bibitnya, terus membantu pemasarannya, dan membudidayakannya hingga sampai kemasannya dibantu,” jelasnya mengenai kontribusi perusahaan tersebut dalam rantai pasok dari hulu ke hilir.

Keberhasilan komoditas seperti cokelat, menurut Syarifatul, memberi masyarakat Berau alternatif usaha yang menjanjikan di luar sektor kelapa sawit yang selama ini dominan.

“Jadi masyarakat itu punya alternatif menanam coklat dan harganya kalau dihitung-hitung potensinya dengan sawit itu imbang. Jadi tidak melulu kita harus ke sawit, namun potensi-potensi seperti ini yang harus kita kembangkan,” tegasnya.

Syarifatul menutup pernyataannya dengan komitmen untuk terus mendorong pengembangan komoditas-komoditas lain yang berpotensi tinggi, mencontoh kesuksesan cokelat.

“Sebenarnya bukan hanya coklat saja, ada yang lain. Namun jika ada yang lain bisa dibudidayakan pasti kita akan dorong,” pungkasnya, menegaskan fokus pada diversifikasi ekonomi berbasis potensi lokal untuk masa depan Berau yang lebih berkelanjutan dan tangguh.(Do/Adv/Dprdkaltim)