Tenaga Honorer Dinas Kesehatan Muna Sebut Penerimaan PPPK Harga Mati

Ratusan honorer tenaga kesehatan lakukan aksi demontrasi didepan Kantor Dinkes Kabupaten Muba Sulawesi Tenggara

MUNA, JURNALTODAY.CO – Dengan adanya penerimaan PPPK tahun 2023 di seluruh Indonesia, dan terkhusus di Muna, ratusan tenaga honorer Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna adakan unjuk rasa di depan kantor Dinkes.

Kedatangan para pengunjuk rasa ini hanya meminta agar pada saat penerimaan PPPK kali ini, tenaga honorer kesehatan yang tersebar di Kabupaten Muna itu diprioritaskan.

“Kami minta tanggung jawab Pemda Muna lewat Dinkes untuk betul betul peduli terhadap nasib tenaga honorer yang sudah berjuang bertahun tahun bersama rakyat soal kesehatan,” kata Laode Zalino AMd Kep selaku ketua forum tenaga kesehatan kepulauan seluruh Indonesia dalam orasinya.

Tak berapa lama beberapa orang perwakilan pengunjuk rasa adakan pertemuan dengan Kadis Kesehatan.

“Setelah kami berdialod dengan pihak kesehatan ternyata tidak ada titik temu. Makanya kami harapkan untuk semua teman teman agar kita bergeser ke BKD dan berakhir ke DPRD, untuk mencari kejelasannya,,” kata salah seorang orasi sambil mengarahkan masa aksi.

Pantauan media ini, terlihat masa aksi berbalik arah meninggalkan kantor Dinas Kesehatan untuk menuju kantor BKD .

Bacaan Lainnya

Sementara Kadis kesehatan Tasrim Darjo.S Km saat ditemui di ruangan kerjanya mengaku sangat mengapresiasi gerakan yang dilakukan para tenaga honorer kesehatan.

“Mereka itu jumlahnya kisaran 2000 an.
Jujur saya berlinang air mata melihat mereka saat memberikan apresiasinya. Kepada mereka bahwa gerkan ini murni untuk memperjuangkan nasib. Sebab mereka bergerak itu bukan hanya satu profesi,”sebutnya.

Sehubungan dengan tuntutan masa aksi untuk diprioritaskan lulus pada penerimaan PPPK, itu bukan domain Kadis.

“Kami hanya sebatas mengusulkan. Persoalan lulus dengan tidaknya, itu saya kembali serahkan kepada mereka. Kalau yang lulus alhamdulilah dan yang belum lulus, harus bersabar sebab, kuota untuk tenaga kesehatan hanya 28 profesi,” tutup Kadis kesehatan Tasrim Darjo.S Km. (*)