Survei SCL Taktika: Edi-Rendi Berpeluang Menang Kembali Di Pilkada Kukar 2024

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah dan Rendi Solihin bersama pendukungnya usai mendaftar di KPU Kukar.

KUTAI KARTANEGARA, JURNALTODAY.CO – Langit politik Kutai Kartanegara (Kukar) semakin menarik perhatian menjelang Pilkada 2024. Di tengah persaingan ketat, nama Edi Damansyah dan Rendi Solihin mencuat sebagai pasangan petahana dengan dukungan luar biasa.

Survei terbaru yang dirilis SCL Taktika Konsultan menunjukkan keduanya tidak hanya unggul dalam popularitas, tetapi juga mendominasi elektabilitas dengan selisih yang signifikan dibandingkan para pesaing.

Survei ini, yang dilakukan pada 12–18 Oktober 2024, melibatkan 1.200 responden ini mengungkapkan angka yang menarik—pasangan Edi-Rendi memperoleh tingkat kepuasan sebesar 89,8%. Sebanyak 79% responden bahkan menginginkan mereka tetap melanjutkan estafet kepemimpinan Kukar.

Angka-angka tersebut mencerminkan lebih dari sekadar popularitas. Mereka adalah hasil kerja nyata. Dalam wawancara dengan CEO SCL Taktika Konsultan, Iqbal Themi, ia mengungkapkan bahwa elektabilitas pasangan petahana ini berada jauh di atas angin.

“Terkait elektabilitas masing-masing paslon, ketika pemilihan bupati dan wakil bupati kukar dilakukan saat periode survei berlangsung (12-18 Oktober 2024), maka temuan survei kami mengkonfirmasi elektabilitas paslon Edi-Rendi unggul diangka 60.6%, lalu disusul Dendi-Alif (23.2%), dan paslon independen Awang-Jaiz (3.6%). Sementara jumlah Undecided Voters atau pemilih yang belum punya pilihan tersisa 12.7%,” ungkap Iqbal.

Meski begitu, bagi Edi-Rendi tantangan tetap ada di Pilkada Kukar 2024. Pasalnya, sebanyak 36,4% responden menyatakan bahwa mereka masih mungkin mengubah pilihan sebelum hari pemungutan suara. Faktor lingkungan, bantuan sosial, hingga pengaruh tokoh agama menjadi alasan utama yang memengaruhi keraguan mereka.

Bacaan Lainnya

“Kalau kita lihat datanya, pergeseran dukungan politik pada Pilkada Kukar masih akan terus berlangsung signifikan hingga mejelang hari H pencoblosan. Bagaimana pun swing voters sebesar 36.4% terkategori tinggi dan menjadi faktor kunci yang menentukan pemenang pilkada Kukar saat pencoblosan nanti,” imbuh Alumni Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Namun, di tengah keraguan tersebut, survei ini juga memberikan kabar baik tentang tingginya kesadaran politik masyarakat Kukar. Sebanyak 84% responden mengetahui jadwal Pilkada pada 27 November 2024, sementara 98,8% menyatakan niat untuk mencoblos pada hari pemilihan.

Partisipasi yang tinggi ini, menurut Iqbal, mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap demokrasi lokal di Kukar. “Secara politik, unggulnya elektabilitas paslon petahana ini sejalan dengan tingginya tingkat approval rating atau masyarakat yang puas terhadap kinerja petahana selama memimpin Kukar,” Kata Iqbal

Tantangan bagi Para Penantang

Di sisi lain, para pesaing Edi-Rendi masih harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan. Popularitas pasangan Dendi-Alif, meskipun cukup signifikan, belum cukup untuk mendekati dominasi petahana. Begitu pula pasangan independen Awang-Akhmad yang berada jauh di belakang.

Strategi komunikasi yang lebih efektif, pendekatan personal, dan program-program inovatif menjadi kunci bagi para pesaing untuk menarik hati pemilih yang masih ragu. Dengan waktu yang tersisa, mereka perlu memanfaatkan setiap peluang untuk memperluas jangkauan kampanye, terutama di wilayah yang menjadi basis kuat petahana.

Dengan mayoritas masyarakat sudah mantap pada pilihan mereka, Edi Damansyah dan Rendi Solihin tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan kursi kepemimpinan. Namun, angka-angka ini juga mengingatkan bahwa tidak ada kemenangan yang benar-benar aman sebelum suara terakhir dihitung.

Pilkada Kukar 2024 tidak hanya menjadi ajang memilih pemimpin, tetapi juga refleksi dari dinamika politik yang terus berkembang di daerah ini. Dan seperti halnya permainan politik lainnya, hasil akhirnya selalu menyimpan kejutan yang tidak terduga. Apakah Anda memerlukan analisis lebih mendalam untuk bagian tertentu dari laporan ini? (**)