DPPKB Kutim Tingkatkan Kompetensi ASN melalui Bimtek “One Employee, One Innovation”

SAMARINDA — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan di Hotel Five Premier, Samarinda. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Pelatihan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Samarinda, dan dirancang untuk memperkuat kapabilitas ASN dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang semakin kompleks.

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menegaskan bahwa Bimtek ini diharapkan dapat diaplikasikan secara langsung oleh para peserta di lingkungan kerja mereka. “Sekembalinya dari Bimtek ini, peserta diharapkan dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat,” ujar Junaidi.

Ia juga menjelaskan bahwa di awal tahun 2025, DPPKB Kutim akan kembali mengadakan Bimtek yang lebih spesifik untuk mempersiapkan program kerja yang sejalan dengan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang telah disahkan, sehingga ketimpangan dalam pelaksanaan program dapat diminimalkan.

Salah satu pemateri dalam Bimtek ini, Dr. M. Harri Rahmady, Widya Iswara dari Puslatbang KDOD, memperkenalkan konsep “One Employee, One Innovation” yang bertujuan menciptakan inovasi di setiap ASN. “Tujuan utama pelatihan ini adalah menciptakan ‘embrio’ inovasi di setiap pegawai, sehingga mereka dapat membawa ilmu yang diperoleh ke unit kerja masing-masing,” kata Harri.

Namun, Harri juga mengingatkan bahwa komunikasi dan motivasi adalah faktor penting agar inovasi tidak terhenti di tengah jalan. “Tanpa komunikasi yang efektif dan motivasi yang kuat, inovasi bisa terhenti di tengah jalan,” tambahnya.

Selain itu, Dr. Harri menyoroti pentingnya branding organisasi yang kuat, baik dalam konteks personal branding ASN maupun dalam mengangkat nama baik DPPKB Kutim secara keseluruhan. “Setelah pelatihan ini, akan lebih baik jika dilanjutkan dengan studi praktik lapangan agar peserta dapat melihat langsung implementasi nyata dari teori yang dipelajari,” sarannya.

Dr. M. Fajar Iswahyudi, yang juga turut menjadi pemateri, menekankan perlunya tindak lanjut terstruktur untuk memastikan hasil pelatihan dapat diimplementasikan secara efektif. “Keberhasilan sebuah pelatihan sangat ditentukan oleh langkah-langkah berikutnya. Pembelajaran tidak boleh berhenti di sini,” tegasnya. Ia memuji semangat para peserta dalam merancang rencana tindak lanjut yang diharapkan dapat diterapkan di tahun 2025 guna meningkatkan kinerja organisasi.

Melalui pelaksanaan Bimtek ini, DPPKB Kutim berharap ASN dapat mengembangkan kapabilitas mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelayanan publik.