Perkuat Transparansi Dana Desa, Pemkab Kukar Terus Tetapkan Digitalisasi Pada Sistem Keuangan

Perkuat Transparansi Dana Desa, Pemkab Kukar Terus Tetapkan Digitalisasi Pada Sistem Keuangan

Jurnaltoday.co – DPMD terus tunjukkan komitmennya dalam memperkuat transparansi dan efisiensi pengelolaan dana desa.

Adapun dua sistem keuangan desa berbasis digital kini diandalkan oleh Pemkab Kukar guna memastikan tata kelola dana desa berjalan akuntabel dan tepat waktu.

Arianto, selaku kepala DPMD Kukar menuturkan jika penggunaan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) sudah berjalan sejak lama, namun seluruh proses kini sepenuhnya berbasis daring.

“Siskeudes ini sudah lama dipakai. Bedanya, di Kukar sejak akhir 2022 kami online-kan seluruhnya. Tidak ada lagi yang offline,” ungkapnya, pada Sabtu (14/6/2025).

Bahkan kini DPMD Kukar mengembangkan aplikasi lokal bernama Si Pacar Kuda atau Sistem Pencairan Keuangan Desa guna memenuhi sistem tersebut.

Fungsi dari aplikasi ini sendiri adalah untuk mempercepat pencairan dana desa secara digital dan terintegrasi langsung dengan sistem perbankan.

Bacaan Lainnya

“Si Pacar Kuda ini kita buat untuk menjawab kebutuhan pelayanan yang cepat dan akuntabel. Dokumen permintaan pembayaran hingga tagihan semuanya berbasis online,” jelasnya.

Dan aplikasi ini pun telah melalui uji coba pada 2022 dan di diimplementasikan secara menyeluruh pada tahun 2023.

Aplikasi ini pun mendapat respon positif darj berbagai pihak baik dari perangkat desa, kecamatan, hingga Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Hal ini disebut sangat positif karena proses administrasi menjadi lebih cepat, ringkas, dan minim potensi penyimpangan.

“Penggunaan dua aplikasi ini, selain mempercepat proses administrasi, juga dinilai efektif dalam meminimalkan potensi penyimpangan karena semua transaksi dilakukan secara non-tunai,” ujarnya.

Arianto menuturkan bahwa keberhasilan daripada penerapan sistem digital ini tak lepas dari upaya pembinaan rutin gang diberikan kepada aparatur desa.

“Inovasi seperti ini harus dijaga. Jangan sampai hanya berjalan enam bulan lalu ditinggalkan. Kami ingin desa di Kukar benar-benar mandiri secara sistem,” pungkasnya.