Jurnaltoday.co – Muara Siran merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Muara Kaman dan saat ini terus melangkah dalam menggerakkan ekonomi desa melalui BUMDes.
Desa ini memiliki dua unit usaha, yakni layanan air bersih dan simpan pinjam masyarakat dan hal inilah yang kini jadi motor utama penggerak ekonomi lokal.
Ishan Mashor, selaju kepala Desa Muara Siran, menjelaskan bahwa meski usaha ini tergolong baru, unit usaha air bersih yang digarap sejak 2024 saat ini telah menunjukkan performa menjanjikan.
“Awalnya, pelanggan air bersih hanya 78 rumah. Sekarang sudah 300 pelanggan yang kami layani,” ujar Ishan.
Untuk air bersih yang disalurkan berasal dari sungai sekitar yang sebelumnya sudah diolah menggunakan instalasi Water Treatment Plant (WTP).
Bahkan layanan ini telah mampu menutupi biaya operasional dan bisa menggaji pegawai secara mandiri.
Bukan hanya pelayanan air bersih saja, BUMDes Muara Siran juga mengelola unit simpan pinjam berbasis pinjaman bergulir.
Sistemnya cukup sederhana namun efektif: masyarakat dapat mengajukan pinjaman tanpa perlu menjadi nasabah penyimpan terlebih dahulu.
“Contohnya, warga meminjam Rp10 juta, kemudian mencicil Rp1 juta per bulan selama satu tahun. Keuntungan BUMDes bisa mencapai Rp2 juta dari satu pinjaman,” jelasnya.
Sejauh ini, dua usaha tersebut telah berjalan konsisten meski sebelumnya sempat memiliki rencana pengembangan usaha di sektor lain.
Dan untuk mendukung operasional BUMDes, pihak pemerintah desa juga selalu rutin memberikan dana sebagai modal usaha.
“Kunci pengembangan ekonomi desa itu akses. Kalau jalan antar desa bagus, logistik lancar, usaha juga bisa berkembang. Kami juga butuh dukungan transportasi, seperti perahu atau kendaraan darat,” ujarnya penuh harap.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, tegaskan pihaknya mendorong sinergi antara BUMDes dan dunia usaha.
“Kami ingin BUMDes menjalin kolaborasi dengan perusahaan sekitar. Ini penting karena tidak semua desa punya potensi usaha yang bisa langsung digarap mandiri,” jelas Asmi, mencontohkan kesuksesan model kemitraan di Desa Sungai Payang.
Dengan adanya kolaborasi serta dukungan infrastruktur, diharapkan nantinya Bumdes dapat menjadi pilar utama sebagai rida ekonomi desa terpencil di wilayah-wilayah terpencil.