Sangatta – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Alfian Aswad, menyoroti kondisi infrastruktur jalan dan drainase yang masih menjadi perhatian utama di beberapa wilayah Kutai Timur.
Alfian mengungkapkan keprihatinannya terhadap daerah tebing seperti Sangkulirang,Kaliorang, Kaubun, Karangan, dan Sandaran yang membutuhkan perhatian lebih dalam pembenahan infrastruktur.
Sementara itu, dalam upaya mendorong sektor perikanan, Alfian juga menggarisbawahi potensi besar yang dimiliki wilayah tersebut.
“Terutama dengan luasnya perairan laut dan berbatasan dengan zona HALKI II. Meskipun demikian, saya mencatat beberapa tantangan, seperti tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) yang mempengaruhi keberlanjutan usaha nelayan,” kata Alfian Aswad.
Dalam konteks ini, Alfian menjelaskan bahwa meskipun sudah ada BPJS untuk ketenagakerjaan nelayan, masih ada beberapa masalah yang perlu diatasi, termasuk dampak perubahan iklim El Niño yang membatasi aktivitas penangkapan ikan hingga muara sungai.
Ia berharap dapat memberikan bantuan berupa brojong atau pemecah gelombang untuk mendukung nelayan, tetapi aturan yang ada masih menjadi hambatan.
Alfian menyampaikan keinginannya untuk mengalokasikan bantuan kepada nelayan, dengan harapan pemerintah dapat menyelesaikan kendala aturan yang menghalangi upaya tersebut.
Ia menekankan pentingnya mendengarkan suara nelayan dan mencari solusi yang sesuai untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami perlu mencari cara untuk membantu nelayan melewati tantangan yang mereka hadapi,” tandas Alfian, menekankan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan di Kutai Timur.(Adv/DPRD Kutim)