KUTAI TIMUR – Setelah puluhan tahun menanti Masyarakat di Desa Telaga Kecamatan Batu Ampar, tak lagi harus bertaruh nyawa hanya untuk menyebrangi sungai pembatas menuju ke Desa Sumber Makmur.
Hal itu berkat bantuan pembangunan Jembatan Gantung Telaga Abadi dari Anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho. Kini jembatan yang menghubungkan Desa Telaga dengan Desa Sumber Makmur itu, bahkan sudah diresmikan dan sudah bisa dilalui masyarakat.
Pada Senin (1/8/2022) dalam rangkaian agenda reses masa persidangan V Tahun 2021-2022, di wilayah Kabupaten Kutai Timur, Irwan meresmikan langsung jembatan gantung tersebut. Acara ditandai dengan penguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Irwan, dan disaksikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Rijali Hadi, perwakilan B2PJN Andre Sahat Tua Sirait, Kepala Dinas PU Kutim, Muhammad Muhir, dan Camat Batu Ampar, Syuriansyah.
Dalam kesempatan itu, Irwan mengajak seluruh masyarakat di Desa Telaga untuk tetap menjaga dan merawat jembatan gantung telaga pasca diresmikan.
“Ayo kita bersama menjaga jembatannya, kalau sudah ada batasannya kapasitasnya 2 ton, ya harus kita jaga bersama-sama,” kata Irwan saat memberikan sambutan.
Kata Irwan, pembangunan jembatan tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat untuk sementara waktu. Pihaknya pun berencana akan membangun jembatan permanen di Desa Telaga, sehingga seluruh kendaraan bisa melintas dan juga bisa mempersingkat akses dari Batu Ampar menuju Muara Bengkal.
“Kalau untuk jembatan gantung setiap tahun saya bangun 2 jembatan gantung di Kaltim. Tahun lalu saya bangun di Kecamatan Bengalon dan Batu Ampar,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Kutai Timur, Rizali Hadi, atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anggota Komisi V DPR RI, Irwan, yang telah membantu mengalokasikan anggarannya untuk membangun jembatan gantung telaga abadi di Kecamatan Batu Ampar.
“Walaupun kita juga dari sisi anggaran terbatas, tetapi kita tetap memberikan dukungan terutama dalam penyiapan lahan dan sebagainya. Kita juga koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu pemerintah pusat dalam hal menyiapkan lahan. Sehingga aksesibilitas masyarakat bisa terwujud,” imbuhnya.
Dulu, kata dia, masyarakat di seputaran Desa Telaga menggunakan perahu saat menyeberang, namun kini sudah bisa menggunakan roda dua.
“Bahkan tadi pun kendaraan roda tiga juga sudah bisa, hanya perlu dijaga pemeliharaannya, jangan sampai masyarakat menggunakan ini tanpa ada aturan, mengingat kekuatan jembatan ini hanya mampu menampung sekitar 2 ton,” pesannya.
Di tempat yang sama, Kasatker PJN2 B2PJN Kaltim Andre Sahat Tua Sirait mengatakan panjang jambatan gantung telaga abadi ini 120 meter, dengan konstruksi pondasi porfile dengan beban maksimum dua ton dan untuk manusia yang lewat bisa 40 orang.
“Jadi diharapkan masyarakat bisa bersama-sama menjaga jembatan ini, terutama kapasitasnya sehingga tidak melebihi kapasitas yang didirikan,” tuturnya.
Menurut Andre, jembatan gantung telaga abadi tersebut merupakan jembatan gantung terpanjang di Kalimantan Timur. “Khusus untuk jembatan gantung ini yang terpanjang. Selain itu setelah membangun jembatan ini nantinya Kementerian PUPR akan menyerahkan aset ini ke Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, proses hibahnya sudah diurus, setelah proses pemeliharaan sudah selesai maka akan langsung diserahkan ke Pemkab Kutim,” tutupnya. (RD/redaksi)