KOMBENG – Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan (SARA) seringkali menjadi tantangan besar dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis. Di Kabupaten Kutai Timur, khususnya di tiga kecamatan seperti Muara Wahau, Telen, dan Kongbeng, pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) menjadi upaya strategis untuk menjaga keharmonisan sosial.
“Tujuan utama Forum Pembauran Kebangsaan adalah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keragaman SARA. Forum ini mendorong dialog, komunikasi, dan kerja sama antarwarga guna menciptakan harmoni sosial, sekaligus menjaga keutuhan NKRI,” jelas Camat Muara Wahau Marlianto saat mengukuhkan pengurus FPK tiga kecamatan, yakni Muara Wahau, Telen, dan Kongbeng.
Acara pengukuhan berlangsung di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Kongbeng dan disaksikan langsung oleh masyarakat setempat dihadiri jajaran kecamatan. Pengukuhan FPK dilakukan secara bergantian oleh Camat Muara Wahau Marlianto, Camat Telen Petrus Ivung, serta Sekretaris Camat Kombeng. Selanjutnya, mereka akan bertugas untuk periode 2024-2029.
Pengukuhan FPK diharapkan tidak hanya bersifat seremonial, namun juga menjadi momentum dalam membangun kesadaran tentang pentingnya memelihara kebhinekaan. Selama ini, FPK di wilayah pedalaman, sering kali dihadapkan pada tantangan sosial akibat keragaman penduduknya.
Menurut Marlianto, FPK bukan sekadar forum untuk berdialog, tetapi juga menjadi wahana bagi masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun kehidupan sosial yang lebih baik. Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti kerja bakti bersama dan diskusi lintas budaya, FPK berperan penting dalam menciptakan ruang bagi masyarakat untuk lebih saling mengenal dan memahami satu sama lain.
Keberadaan FPK di Muara Wahau, Telen, dan Kombeng diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola kebhinekaan dengan cara yang bijaksana. (*)