SAMARINDA – Dalam rangka memperkuat program perlindungan anak di Kabupaten Kutai Timur, DPPPA Kutim menggelar Bimbingan Teknis Nasional di Hotel Fugo. Acara ini menghadirkan 25 peserta dari berbagai instansi pemerintah, lembaga sosial, dan media. Narasumber utamanya adalah dr Nova Paranoan, ahli kesehatan anak.
Idham Cholid, Kepala DPPPA Kutim, membuka acara tersebut dengan menegaskan bahwa peningkatan pemahaman peserta sangat penting. “Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta agar hasil yang didapatkan dapat langsung diterapkan di masyarakat,” ujarnya.
Idham mengungkapkan bahwa peningkatan angka kekerasan terhadap anak dan KDRT di Kutai Timur memerlukan respons cepat dan upaya penguatan. “Ini bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata yang harus kita jalankan bersama. Anak-anak adalah masa depan kita, dan kita wajib melindungi mereka sebaik mungkin,” tegasnya.
dr Nova Paranoan dalam presentasinya menekankan bahwa perlindungan anak harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. “Kita perlu memahami bahwa hak-hak anak adalah tanggung jawab bersama. Semua elemen masyarakat harus berperan aktif dalam memastikan anak-anak mendapatkan perlindungan maksimal, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial lainnya,” jelas dr Nova.
Bimtek ini dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat berbagi pengalaman mengenai tantangan di lapangan dan merumuskan solusi yang efektif. Diskusi ini diharapkan dapat membantu para peserta dalam mengimplementasikan kebijakan perlindungan anak di wilayah masing-masing.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Kutai Timur dapat memperkuat langkah-langkah perlindungan anak, mengurangi angka kekerasan dan KDRT, serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak.