DPC Demokrat Kutim Serahkan Kontra Memori atas PK KSP Moeldoko

Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kutai Timur sedang mendatangi Kantor Pengadilan Negeri Kutim guna menyerahkan kontra memori atas PK KSO Moeldoko I Habibi

Jurnaltoday.co – Merespon pengajuan Peninjauan Kembali (PK) oleh kubuh KSP Moeldoko di Mahkamah Agung (MA), pada hari Senin (3/4/2023). Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan konferensi pers. Agenda ini turut disaksikan seluruh pengurus tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh Indonesia.

AHY menyampaikan pengajuan PK oleh KSP Moeldoko itu adalah upaya terakhir untuk menguji kasasi MA. “Alasan KSO Moeldoko mengajukan PK adalah, karena dia mengklaim telah menemukan 4 bukti baru,” jelas AHY.

Namun AHY menyebut bahwa bukti yang diklaim oleh KSP Moeldoko tersebut bukanlah bukti baru. 4 Bukti tersebut telah menjadi bukti persidangan di PTUN Jakarta yang sudah diputus pada 24 November 2021 lalu.

“Secara resmi hari ini tim hukum kami akan mengajukan kontra memori atau jawaban atas pengajuan PK tersebut,” tegasnya.

Sebagai informasi, untuk menindaklanjuti laporan gugatan PK KSP Moeldoko di Mahkama Agung, Partai Demokrat juga serentak mendatangi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), dengan tujuan Menghantar surat dukungan penuh untuk AHY Sebagai Pemimpin SAH Partai Demokrat.

Hal ini pun turut dilakukan oleh DPC Partai Demokrat Kutim yang dipimpin lansung oleh Ordiansyah sebagai Ketua DPC

Bacaan Lainnya

“Kami ke PN Sangatta bersama dengan Pengurus dan Fraksi Partai Demokrat Kutim untuk menyerahkan kontra memori terhadap PK yang diajukan,” kata Ordi.

Ordi mengungkapkan, bahwa hari ini DPD Kaltim dan seluruh DPC di Kaltim juga serentak mengantarkan kontra memori ke PTUN di wilayahnya masing-masing.

“Ya 9 DPC lainnya melakukan di masing-masing wilayahnya,” tambahnya.

Ordi tegaskan bahwa sikap pengurus DPD dan 10 DPC Partai Demokrat di Kaltim satu suara, yaitu mendukung kepemimpinan AHY sebagai ketua umum partai Demokrat.

“Tatap Ketum AHY menjadi pilihan utama dan pertama, tidak ada yang lain,” pungkasnya. (*)