Anhar Soroti Ironi Pembangunan Samarinda: Proyek Triliunan, Air Bersih Tak Tersentuh

SAMARINDA – Anggota DPRD Kota Samarinda, Anhar, melontarkan kritik keras terhadap arah pembangunan yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Ia menilai, proyek-proyek berbiaya fantastis justru tak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, seperti akses terhadap air bersih.

“Sejak dulu sampai sekarang, Kelurahan Bukuan belum pernah tersentuh layanan air PDAM. Ini ironi besar di kota dengan anggaran triliunan,” ujar Anhar (28/7/2025).

Pernyataan itu disampaikan Anhar usai menerima keluhan warga Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, yang mengaku belum pernah merasakan layanan air bersih dari PDAM. Ia menyebut, dari seluruh wilayah di Palaran, hanya sebagian kecil yang terlayani, sementara Bukuan sama sekali belum tersentuh.

Politikus PDI Perjuangan itu juga membantah klaim pihak PDAM yang menyebut adanya larangan pemasangan jaringan air sebagai kendala utama. Menurutnya, semestinya setiap upaya menghadirkan air bersih harus disambut baik, bukan dihambat.

“Pemerintah seharusnya berterima kasih kepada pihak swasta seperti almarhumah Ibu Neli, yang lebih dulu membantu warga melalui pengolahan air mandiri. Warga tak peduli siapa yang kelola, yang penting kualitas air dan pelayanannya bagus,” tegasnya.

Ia pun menilai prioritas pembangunan selama ini perlu dievaluasi secara serius. Anhar menyayangkan besarnya anggaran yang digelontorkan untuk infrastruktur besar seperti terowongan, sementara kebutuhan esensial seperti air minum masih menjadi keluhan utama saat ia turun ke masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Untuk apa kita bangun terowongan ratusan miliar rupiah, tapi air minum saja warga belum dapat? Ini selalu jadi keluhan warga setiap kali saya reses,” ungkapnya.

Anhar mendesak Pemkot Samarinda untuk lebih memfokuskan program pembangunan pada kebutuhan dasar masyarakat. Baginya, keberhasilan pembangunan bukan diukur dari megahnya proyek, melainkan sejauh mana pembangunan mampu memenuhi hak-hak rakyat.

“Air bersih adalah hak dasar. Kalau ini saja belum terpenuhi, maka arah pembangunan perlu dievaluasi,” tutupnya.(Adv)