Angkat Nilai Betulungan Etam Bisa Jadi Tema Dalam BBGRM Kukar ke-22

Angkat Nilai Betulungan Etam Bisa Jadi Tema Dalam BBGRM Kukar ke-22

Jurnaltoday.co – Pemakan Kutai Kartanegara (Kukar) tegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya gotong royong melalui pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-22 yang akan digelar Minggu (20/7/2025).

Kegiatan BBGRM ini tentu bukan sekedar perayaan tahunan, tapi juga sebagai simbol penguatan nilai luhur Betulungan Etam Bisa di seluruh desa.

Dalam hal ini, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, menuturkan bahwa BBGRM 2025 tempat utamanya berada di Kecamatan Kota Bangun.

Meski begitu, seluruh kecamatan yang ada di Kukar juga harus melaksanakan gotong royong secara serentak di wilayah masing-masing.

“Hanya Kecamatan Kota Bangun Induk dan Darat yang menjadi pusat apel pencanangan. Sementara kecamatan lain beserta perangkat daerah diminta untuk melaksanakan gotong royong di wilayahnya masing-masing secara serentak,” kata Elvandar, Jumat (18/7/2025).

Ditegaskannya bahwa BBGRM bukan sekadar agenda tahunan, tapi juga sebagai momen penting untuk merawat jati diri masyarakat Kukar yang kaya nilai solidaritas dan kerja bersama.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah momentum penting untuk menghidupkan kembali warisan leluhur kita. Budaya gotong royong yang secara turun temurun telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kukar, kita kenal dengan Betulungan Etam Bisa dan itu harus terus kita jaga,” ungkapnya.

Dikatakan bahwa kegiatan BBGRM ke-22 ini sebagai pengingat peran aktif masyarakat merupakan kunci utama dalam pembangunan desa.

“Gotong royong bukan hanya kerja fisik, tapi juga soal kepedulian, kebersamaan, dan rasa saling memiliki antar warga,” tambah Elvandar.

Diharapkan dengan digelarnya BBGRM ke-22, kesadaran masyarakat Kukar dalam membangun desa bisa semakin besar dan menjadi budaya yang terus lestari.

“Kita ingin semangat kebersamaan dan kerja kolektif ini jadi kekuatan utama dalam mewujudkan desa yang maju dan mandiri,” tutupnya.