DPRD KALTIM, JURNALTODAY.CO – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, mendesak pemerintah untuk memperluas kapasitas Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Tanah Merah guna menangani tingginya kebutuhan rehabilitasi pengguna narkoba di daerah tersebut. Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan media pada Selasa (13/5/2025).
Menurut Ananda, fasilitas rehabilitasi BNN Tanah Merah yang saat ini hanya mampu menampung sekitar 250 orang dinilai tidak mencukupi untuk menjawab kompleksitas permasalahan narkoba di Kaltim.
“Kapasitas yang ada masih jauh dari kebutuhan riil. Banyak pecandu yang belum tertangani karena keterbatasan tempat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa perluasan infrastruktur rehabilitasi merupakan langkah krusial untuk memastikan hak pemulihan bagi korban penyalahgunaan narkoba.
“Dengan fasilitas yang memadai, lebih banyak individu bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk sembuh dan kembali produktif,” tambah Ananda.
Ananda juga menyoroti pentingnya pendekatan rehabilitasi sebagai bagian dari strategi penanganan narkoba yang komprehensif.
“Pemberantasan narkoba tidak hanya fokus pada penindakan hukum, tetapi juga pemulihan korban. Perluasan balai rehabilitasi adalah bentuk kepedulian negara dalam menyelamatkan generasi,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Ananda berkomitmen untuk memperjuangkan usulan ini melalui koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
“Kami akan mendorong alokasi anggaran dan percepatan proses perencanaan agar perluasan segera direalisasikan,” katanya.
Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah saat ini menjadi salah satu pusat pemulihan utama di Kaltim. Namun, tingginya prevalensi penyalahgunaan narkoba membuat permintaan layanan rehabilitasi terus meningkat.
Dukungan terhadap perluasan fasilitas rehabilitasi juga diharapkan dapat mengurangi beban lembaga pemasyarakatan yang selama ini dipenuhi oleh kasus narkoba.
“Rehabilitasi adalah solusi jangka panjang, bukan sekadar mengisolasi pecandu,” pungkas Ananda.(Do/Adv/Dprdkaltim)